Hidayatullah.com–Seseorang yang mengkirarkan diri sebagai wartawan Muslim, ia seharusnya sudah melekat tugas-tugas dakwah dan agama dalam dirinya.
“Ketika seorang sudah mengikrarkan dirinya sebagai jurnalis Muslim, maka inilah jalan untuk berjuang menegakkan agama ini,” demikian disampaikan Anggota Dewan Syuro Jurnalis Islam Bersatu (JITU), Mahladi Murni di hadapan para jurnalis Muslim anggota JITU, Sabtu (28/05/2016).
Ia menekankan, seorang jurnalis Muslim harus memiliki keteguhan sikap ketika berbagai ujian datang melanda. Sebab akan banyak pihak yang merasa terganggu kepentingannya dengan dakwah Islam.
Oleh sebab itu, ada tiga hal yang harus diperkuat para jurnalis Muslim dalam berjuang. Pertama, para jurnalis Muslim perlu bersatu. Kedua, kita harus menyusun strategi bersama. Ketiga,harus menaati kode etik jurnalis Muslim.
Pada kesempatan tersebut, Ketua Umum JITU, Agus Abdullah menyampaikan bahwa organisasi yang dipimpinnya berusaha menjadi wadah pemersatu bagai para jurnalis Muslim.
Menurutnya, JITU mempunyai visi menjadi wadah bagi para jurnalis yang bekerja di berbagai media.
“JITU ini adalah organisasi profesi, sehingga ketika nanti teman-teman lulus, berarti telah bergabung dalam organisasi para jurnalis Muslim,” kata Agus Abdullah dalam sambutan pembukaan dauroh.
Dauroh JITU ke-2 itu diikuti oleh 20 orang peserta dari berbagai daerah, diantaranya Makassar, Bojonegoro, Solo, Tasikmalaya, Bekasi, Jakarta dan lainnya. Acara tersebut diselenggarakan selama dua hari, sejak Sabtu hingga Ahad, 28-29 Mei 2016 di Villa Dewi Sri, Cisarua, Bogor, Jawa Barat.*