Hidayatullah.com- Presiden Asosiasi Serikat Pekerja (ASPEK) Indonesia Mirah Sumirat, SE mendesak Jokowi supaya mengkaji ulang fenomena membludaknya Tenaga Kerja Asing (TKA) dari China serta juga memberikan solusi yang lebih berpihak kepada kepentingan rakyat Indonesia.
ASPEK Indonesia prihatin atas kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah, khususnya terkait kebijakan kemudahan investasi asing untuk bisa membawa tenaga kerja dari negara asalnya.
Dan program bebas visa kunjungan yang menjadi salah satu penyebab serbuan pekerja asing ke Indonesia.
“Dari sejumlah kasus diketahui, kebanyakan pekerja (asing) itu masuk menggunakan visa turis,” jelas Mirah seperti dalam siaran persnya kepada hidayatullah.com, Selasa (02/08/2016) kemarin.
Mirah juga mengingatkan presiden Jokowi agar memenuhi janji-janji kampayenya saat pemilihan presiden pada 2014 lalu terkait ketenagakerjaan.
“Kala itu, Pak Jokowi telah menandatangani Piagam Perjuangan Marsinah. Di mana beliau menegaskan komitmen perjuangannya yang dinamakan Tri Layak (kerja layak, upah layak dan hidup layak pekerja).
Dalam piagam tersebut, Pak Jokowi jelas-jelas menegaskan komitmennya untuk mematuhi segala perintah konstitusi, yakni sebagai pemerintah bertugas melindungi, mencerdaskan dan mensejahterakan rakyat, termasuk bagi kaum buruh Indonesia,” jelas Mirah.
Enam Fakta Membludaknya Tenaga Kerja China Dalam Catatan ASPEK
Sementara kepada Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, ASPEK Indonesia meminta untuk tidak menganggap informasi banjirnya tenaga kerja asal Tiongkok, sebagai angin lalu.
“Alih-alih mengupayakan solusi yang pro-rakyat, Menteri Ketenagakerjaan justru sibuk membantah dengan argumentasi data-data pekerja asing yang dimiliki Kementerian Ketenagakerjaan. Menteri Ketenagakerjaan seharusnya melakukan pengawasan dan penegakan aturan hukum terkait dengan tenaga kerja asing yang masuk ke Indonesia. Juga harus mengeluarkan regulasi yang berpihak pada kepentingan rakyat Indonesia,” tudingnya mengingatkan.
Berdasarkan kondisi yang memprihatinkan di atas, ASPEK Indonesia pada hari Selasa, tanggal 2 Agustus 2016, menyelenggarakan Seminar Nasional dengan tema “Efek Domino Serbuan Tenaga Kerja Asing”.
Seminar yang dilaksanakan di Auditorium Adhiyana, Wisma Antara, lantai 2 Jl. Medan Merdeka Selatan No.17 Jakarta Pusat. Mirah mengatakan, inisiatif ASPEK Indonesia menyelenggarakan seminar dikarenakan kegelisahan bersama atas nasib jutaan rakyat Indonesia yang masih menganggur dan terus menjadi korban PHK, yang seharusnya menjadi tanggung jawab negara untuk memberikan jaminan pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
“Negara seharusnya hadir dalam bentuk kebijakan pemerintah yang pro-rakyat dan sejalan dengan amanah konstitusi. Pemerintah tak boleh membiarkan rakyat Indonesia hanya sebagai penonton dari acara pesta poranya para investor,” tegasnya.
Jika pemerintah lebih berpihak pada investor asing, maka kata Mirah, bukan tidak mungkin investasi asing akan berubah menjadi invasi asing. Yakni invasi asing yang dilakukan tanpa peran dari militernya tapi, efek dominonya berpotensi mengganggu kedaulatan negara bahkan mengancam hak rakyat Indonesia untuk hidup sejahtera di negerinya sendiri.*