Hidayatullah.com – Kepala Kemenang Kota Tanjungbalai, Hayatsyah mengatakan, permasalahan yang terjadi saat ini disebabkan oleh salah seorang etnis Tionghoa bernama Meliana, yang merasa bising dengan suara adzan.
Hal tersebut menurutnya, dikarenakan ada ketidakpahaman tentang bagaimana seorang warga masyarakat dalam menyikapi ibadah agama lain.
“Jadi sebenarnya ini masalah pemahaman seseorang tentang agama lain,” ujarnya kepada hidayatullah.com, di Tanjungbalai Selasa (02/08/2016).
Untuk itu, kata Hayatsyah, kedepan diperlukan adanya pembinaan dan pemahaman masing-masing umat bergama.
“Karena selama ini cara berpikir umat berbeda-beda, sesuai juga dengan tingkat pemahamannya,” jelasnya.
Namun ia mengungkapkan, bahwa selama ini umat Islam di Tanjungbalai sudah bersikap sangat toleran dan mengayomi yang non muslim.
“Umat Islam boleh sebagai contoh, berapa lama usia Tanjungbalai, dengan jumlah yang mayoritas 84 persen tidak pernah mengusik,” tegasnya.
“Hanya saja memang kemarin kita tidak bisa menahan orang-perorang,” pungkas Hayatsyah.*