Hidayatullah.com–Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) Indonesia mengecam keras tindakan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok, atas tindakannya menghina dan menistakan ayat Al-Qur’an sebagai alat untuk membohongi dan membodohi umat.
Sikap itu disampaikan dalam aksi turun ke jalan Menjaga Indonesia yang digelar serentak di beberapa daerah di Indonesia pada Selasa (18/10/2016).
“Menjalankan tuntunan kitab suci adalah hak yang dijamin oleh negara, maka tidak pantas seorang warga negara apalagi seorang pejabat publik berpendapat yang mengintervensi keimanan umat yang berbeda keyakinan, apalagi menempatkannya sebagai alat untuk membohongi,” bunyi poin sikap pertama.
FSLDK juga mendesak aparat hukum untuk melanjutkan proses hukum Ahok secara tuntas, tegas, cepat, tepat, proporsional, dan profesional atas dugaan pelanggaran UU No.1/PNPS/1965 tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan/atau Penodaan Agama, termasuk juga menindak segala penistaan terhadap agama apapun.
Selain itu, FSLDK turut menghimbau, kepada seluruh umat Islam, dari golongan manapun, untuk mendukung penuh sikap atau putusan yang telah dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai representasi para alim ulama di Indonesia.
“Dan tetap menjaga keharmonisan kehidupan antarumat beragama, serta tidak mudah terpancing oleh perkataan atau sikap dari sumber-sumber yang tidak bertanggung jawab,” terang poin lainnya.
FSLDK menyampaikan, bahwa umat Islam adalah umat yang menjaga kedamaian dan menjunjung tinggi toleransi beragama. Namun perlu diperhatikan bahwa umat Islam pun memiliki nilai dan prinsip dasar yang harus dihargai dan dihormati oleh pemeluk agama lainnya.
“Sebab toleransi bukanlah pekerjaan satu arah dari satu pihak, lebih-lebih jika sudah menyangkut akidah,” jelasnya.
Pohaknya menegaskan, perlawanan yang dilakukan atas hinaan terhadap agama Islam tersebut bukanlah bentuk arogansi, melainkan suatu kewajiban yang memang semestinya dilakukan atas dasar iman.
“Sebagaimana tidak ada seorang pemeluk agama apapun yang rela agamanya dinistakan dan dihinakan di muka umum. Hal ini kami pahami dari apa yang Islam ajarkan untuk menghargai dan tidak menistakan agama manapun. Kami akan terus menyuarakan ketidakadilan dan melawan segala bentuk upaya memecah belah bangsa dan negara Indonesia,” tutup FSLDK dalam pernyataannya.