Hidayatullah.com– Upaya pemulihan pasca banjir bandang di Garut, Jawa Barat terus berlangsung. Di antaranya dengan melakukan renovasi masjid yang rusak dan pembagian al-Qur’an bagi korban banjir, seperti yang dilakukan ormas Islam ini.
“Hatur nuhun Masjid Al-Amin dipasihan al-Qur`an. Sanes kanten manfaatna (terima kasih Masjid Al-Amin diberi al-Qur`an. Sangat bermanfaat sekali),” ujar Amang (50 tahun), salah seorang takmir Masjid Al-Amin, Ahad (16/10/2016).
Masjid itu terletak di Kampung Cimacan RT 04 Rw 10, Desa Haur Panggung, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut. Ini salah satu daerah terdampak banjir bandang pada Selasa-Rabu (20-21/09/2016) lalu itu.
Akibat musibah banjir tersebut, sedikitnya 34 korban meninggal dunia, 19 korban dinyatakan hilang, dan ratusan rumah hancur. Tercatat korban banjir yang mengungsi sebanyak 1.112 jiwa. [Baca juga: Masyarakat Berbondong-bondong Bantu Korban Banjir Garut]
Selain di tempat musibah banjir, melalui Yayasan Wakaf Al-Qur`an Suara Hidayatullah (YAWASH), juga dibagikan al-Qur`an wakaf sebanyak 30 buah untuk Masjid Al-Barokah di Kampung Cipanas, Desa Mekarjaya, Kecamatan Cikajang.
Al-Qur’an juga dibagikan kepada para santri dan jamaah Pesantren Nurus Syifa di Desa Pasanggrahan Kecamatan Sukawening, Kabupaten Garut, sebanyak 90 buah.
Penyerahan al-Qur`an itu termasuk dalam rangkaian kegiatan safari dakwah Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Hidayatullah Jawa Barat. Secara simbolis, al-Qur`an diberikan oleh M Azmi, pengurus YAWASH. Serah terima tersebut dihadiri oleh Dewan Pengurus Daerah (DPD) Garut dan DPW Jabar ormas itu.
“Sebagai yang diamanahi, maka saya menyampaikan semoga al-Qur`an ini bermanfaat dan memberi keberkahan, baik bagi para pewakaf dan juga pembacanya,” ujar Azmi. [Baca juga: Presiden IIBF Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Garut]
Renovasi Masjid
Sementara itu, tim laznas ormas itu masih berada di lokasi, mendampingi warga Kampung Cimacan untuk bersama-sama melakukan program pemulihan pasca bencana (recovery).
“Terhitung sejak 21 September 2016, BMH telah berada di lokasi. Dan kini mulai 15 Oktober 2016 BMH kembali merealisasikan program recovery untuk warga Kampung Cimacan berupa renovasi Masjid Al-Amin,” ungkap Zainal Abidin selaku koordinator lapangan di lokasi, Ahad (16/10/2016).
“Renovasi Masjid Al-Amin yang awalnya berukuran 5 x 12 meter, kini diperluas menjadi 8 x 18 meter lengkap dengan fasilitas MCK dan lainnya,” imbuh Zainal.
Sejauh ini, realisasi program renovasi Masjid Al-Amin tersebut menelan biaya sebesar Rp 150 juta.
“Namun tidak menutup kemungkinan akan mengalami penambahan besaran anggaran, mengingat ada keinginan warga diadakan fasilitas belajar anak-anak di areal masjid,” paparnya.
Selain itu, sebelumnya, dalam proses evakuasi korban banjir, ormas tersebut juga menurunkan puluhan personel Tim SAR Nasional Hidayatullah. Sementara di bidang pelayanan kesehatan, diturunkan tim medis dari Islamic Medical Service (IMS). [Baca juga: Kisah Masjid dan Warga yang Selamat dari Banjir Bandang Garut]
Warga Senang
Atas berbagai bantuan itu, sejak masa tanggap darurat banjir bandang Garut hingga saat ini, warga mengaku senang dan memberikan apresiasi atas komitmen lembaga itu.
Dimana sampai sekarang masih ikut andil juga dalam pemulihan sisi spritual warga Kampung Cimacan.
Adang Rahmat (43), selaku tokoh masyarakat di Kampung Cimacan, mengucapkan terima kasih atas bantuan tersebut. “Yang hingga sekarang, masih berjibaku melakukan program recovery terutama untuk pemulihan sisi ibadah warga di sini,” ungkapnya.
Masjid Al-Amin adalah masjid pertama dan satu-satunya di Kampung Cimacan, yang sejak berdiri pada 24 tahun silam, masjid ini belum pernah mengalami renovasi.
“Kondisi tersebut menjadikan banyak bagian dari bangunan masjid yang rapuh dan sangat rawan jika tidak segera direnovasi, terlebih setelah banjir bandang menerjang Kampung Cimacan,” papar Zainal.* Dadang Kusmayadi, Imam Nawawi