Hidayatullah.com– Mantan Ketua MK Mahfud MD turut berkomentar soal terjemahan kata “auliya” dalam al-Qur’an. Ia berpendapat, “auliya” pada Surat Al-Maidah ayat 51 bermakna “pemimpin”.
“Menurut saya, ‘auliya’ yang di Surat Al-Maidah ayat 51 itu artinya ‘pemimpin’. Dalam ayat-ayat lain ‘auliya’ bisa diartikan ‘para wali’ atau ‘kawan setia’,” ujarnya di Melbourne, Australia melalui kicauan Twitter, Ahad malam (23/10/2016).
Ia mengatakan, perbedaan makna “auliya” itu berdasarkan konteksnya.
“Sama dengan kata ‘bisa’ dalam bahasa kita yang berarti ‘racun’ atau ‘dapat’. Tergantung konteks,” jelasnya.
Dalam al-Qur’an, terdapat ayat “Alaa inna auliyaallah falaa khawfun…”. Artinya, “Ingatlah, para wali Allah itu tak pernah takut….”
“Tapi ‘auliya’ yang di Al-Maidah artinya ‘pemimpin’,” jelas Mahfud yang aktif bermedia sosial lewat akun @mohmahfudmd ini.
Ia menjelaskan, maksudnya mengaitkan dengan kata ‘bisa’ adalah bahwa satu kata dapat berarti banyak, tergantung konteks.
“’Auliya’ bisa berarti ‘pemimpin’, bisa berarti ‘wali’. Wali bisa Walikota, Walimurid, Walikukun,” kicaunya.
Mahfud pun mempersilakan jika ada orang yang ingin menjadikan pendapatnya tersebut sebagai rujukan.
“Silakan. Orang mau jadikan rujukan atau tidak, saya tak soal. Saya bicara ilmiah saja demi integritas keilmuan. Urusan ribut-ribut politiknya saya tak ikutan,” ujarnya.
Ia mengatakan, dalam ilmu tafsir, baik tafsir agama maupun tafsir hukum (ilmu penafsiran hukum), selalu ada tafsir berdasar teks dan berdasar konteks.
“Tak usah berpolemik, apalagi kalau dikait-kaitkan dengan politik terkini. Kembali ke pendapat dan sikap yang diyakini masing-masing saja,” pesannya.
Mahfud pun merasa, beragamnya tafsir terkait Surat Al-Maidah ayat 51 itu amat menarik.
“Dalam 1 jam setelah saya bercuit, ada 1.500 mention lebih. Tentu tak bisa dijawab semua…,” kicaunya. [Baca juga: Penjelasan Kemenag: Terjemahan ‘Auliya’ Bisa ‘Pemimpin’ atau ‘Teman Setia’]*