Hidayatullah.com– Putri presiden pertama RI Soekarno, Rachmawati Soekarnoputri, menangis ketika berbicara pada Rapat Konsolidasi Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI.
Acara itu berlangsung di ruang Puri Putri, Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (01/11/2016) malam.
Saat itu, sekitar pukul 19.22 WIB, Rachmawati dipersilakan oleh moderator, Bachtiar Nasir, untuk berbicara di depan puluhan tokoh dan perwakilan ormas Islam.
Berpakaian serba hitam, ia berbicara di atas kursi roda. Belum dua menit berbicara, dalam catatan waktu hidayatullah.com, tahu-tahu suaranya terdengar sesegukan.
Saat itu Rachmawati menceritakan ihwal pertemuannya dengan Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab.
Pertemuan yang diceritakannya itu berlangsung di Markas Syariah, Petamburan, Jakarta Barat, beberapa hari lalu.
Ia mengaku merasa mendapat keberkahan kala itu. Yang ia dapatkan berbeda sekali dengan apa yang selama ini diisukan oleh kelompok-kelompok yang tak senang dengan FPI dan umat Islam.
“Kita memahami bahwa kita ini harusnya satu di dalam NKRI, mempunyai visi-misi yang satu,” ujar adik dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ini sambil terisak.
Fahira Idris: Banyak Senator se-Indonesia Dukung Aksi 4 November
Terharu
Beberapa kali Rachmawati hanya menangis tanpa berbicara apa-apa. Emosinya tak terbendung. Hadirin pun dibuat tertegun. Ketika berbicara lagi, suaranya terdengar begitu pelan meskipun sudah memakai mikrofon.
Ia tampak merasa terharu atas bersatunya para tokoh nasionalis dan Islamis dalam menuntut proses hukum atas Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Ia menilai, perlu adanya persatuan antara tokoh nasionalis dengan Islamis, serta TNI-Polri, dalam mengemban amanah rakyat.
Rachmawati pun menyampaikan dukungannya terhadap Aksi Bela Islam II di Jakarta, Jumat (04/11/2016) besok lusa.
“Insya Allah saya juga akan hadir,” ujarnya.
Puluhan Tokoh Nasionalis dan Islamis Satukan Barisan Jelang Aksi 4 November
Di akhir penyampaiannya, Rachmawati memberikan kenang-kenangan kepada Habib Rizieq dan para ulama berupa buku berjudul Revolusi Belum Selesai.
Pada pertemuan itu, para tokoh menyatukan barisan dan sikap mendukung Aksi Bela Islam II terkait kasus dugaan penistaan agama oleh Ahok.*