Hidayatullah.com– Lebih dari seratus orang menggelar unjuk rasa di depan Kedutaan Besar Myanmar untuk Indonesia di Jl Haji Agus Salim, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (25/11/2016) siang.
Pantauan awak hidayatullah.com di lokasi, dalam aksi ini, massa menyampaikan sejumlah tuntutannya terkait tragedi kemanusiaan yang menimpa masyarakat etnis Rohingya di Myanmar.
Massa di antaranya menuntut Pemerintah Indonesia agar menarik Dubes Indonesia untuk Myanmar.
Pemerintah Indonesia pun diminta agar menyikapi aksi yang berlangsung sejak sekitar usai shalat Jumat itu.
“Dan untuk PBB jangan tutup mata (terhadap tragedi kemanusiaan atas etnis Rohingya),” seruan massa lapor awak media ini langsung dari lokasi.
Di antara orator, Muhajir Arif  dari ACT, membacakan puisi tentang Rohingya di atas mobil komando.
Sebelum pembacaan puisi, digelar pula teatrikal tentang tragedi di Myanmar.
“(Massa) lebih dari 100 orang. Ini masssa masih berdatangan,” sebut awak media ini sekitar pukul 14.15 WIB.
Lembaga Kemanusiaan di ASEAN Desak Myanmar Buka Akses Bantuan untuk Rohingya
Tuntut Pemerintah Putuskan Hubungan Diplomatik
Bernard Abdul Jabbar dari Komite Advokasi untuk Muslim Rohingya-Arakan (KAMRA) dalam orasinya menyampaikan tuntutan, agar Pemerintah Indonesia memutuskan hubungan diplomatik dengan Myanmar.
Suara pekikan takbir pun terdengar berkali-kali diteriakkan oleh massa.
“Allahu Akbar! “Allahu Akbar! “Allahu Akbar!”
“Stop pembantaian Muslim Rohingya!” bunyi pesan dari poster yang mereka bawa.
Massa juga menuntut agar penerima Nobel Perdamaian asal Myanmar, Aung San Syuu Kyi diadili.
“Adili Aung San Syuu Kyi pembantai Islam Rohingya,” bunyi poster lainnya.
Massa pun menyuarakan persatuan rakyat Indonesia untuk membantu masyarakat etnis Rohingya yang tertindas itu.
Unjuk aspirasi aksi 25 November tersebut diikuti banyak elemen, organisasi, serta lembaga kemanusiaan.
Seperti Parmusi, Sahabat Masjid, KAMMI, Dewan Dakwah Indonesia, Laznas BSM, PAS, BMH, elemen mahasiswa Universitas Indonesia, Solidaritas Muslim Rohingya, Wahdah Islamiyah, Pemuda Bhinneka, GEMMA PTDI, mahasiswa Universitas Jayabaya, dan lain-lain.
Diberitakan hidayatullah.com sebelumnya, South East Asia Humanitarian Forum (SEAHUM) dan Aliansi Lembaga Kemanusiaan Indonesia telah mengagendakan akan menggelar penyampaian pendapat massal di depan kantor Kedutaan Besar Myanmar di Jakarta, Jumat (25/11/2016).* Rifa’i Fadhly, SKR