Hidayatullah.com—Diah Pramana Rahmawati Soekarno Putri atau akrab disapa Rahmawati Sukarnoputri membeberkan motivasi dibalik tuduhan mengapa sebelas tokoh dituduh makar menjelang Aksi Bela Islam III.
“Saya tidak tahu pasti. Tapi, menurut insting politik saya, ini adalah upaya pembusukan dari dalam,” ucapnya, ketika ditanya wartawan dalam konferensi pers di kediamannya, Jalan Jati Padang Raya No 54 A, Jakarta Selatan, Rabu (07/12/2016).
Tuduhan makar yang diarahkan anak ketiga Presiden Soekarno dan Fatmawati ini dinilai bentuk upaya pemerintah untuk membungkam tokoh nasional yang mengkritisi pemerintah.
“Tokoh-tokoh kritis dikucilkan dari tengah-tengah masyarakat. Saya lihat tidak jauh berbeda dengan penjajahan dulu,” pungkasnya.
Menurutnya, upaya mengucilkan tokoh-tokoh kritis dari masyarakat tak bedanya dengan zaman penjajahan dahulu.
“Saya hanya ingin kembali ke UUD 1945, terus terang saya membantah dengan keras bahwa saya dituduh melakukan makar, saya tegaskan bahwa saya tidak melakukan makar sama sekali,” papar Rahmawati saat konferensi pers di kediamannya, Jl. Jati Padang, Jakarta Selatan, Rabu (7/12).
Rahmawati: Saya Bersyukur Dekat FPI dan Dukung Aksi Bela Islam
Ia menuturkan bahwa tidak ada upaya sedikitpun untuk melakukan makar kepada pemerintahan sekarang ini.
“Tidak ada itu tuduhan makar seperti yang orang bilang. Saya bagaimanapun juga sebagai putri proklamator Sukarno, saya tahu rambu-rambu hukum,”ungkap Rahma dengan menghela nafas.
Sebelumnya, Rahmawati ditangkap pada Jumat (02/12/2016) dini hari menjelang Aksi Bela Islam III di Tugu Monumen Nasional (Monas) yang dihadiri jutaan umat Islam. Namun, ia dipulangkan pada Sabtu (03/12/2016) dengan status tersangka yang masih disematkan padanya.*/Haikal, M Fajar (INA)