Hidayatullah.com–Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Tengku Zulkarnain menegaskan, MUI dan umat Islam turut menjaga toleransi dan kerukunan umat beragama di Indonesia.
Di antara buktinya, Zulkarnain mencontohkan, di Bali, meski bukan dalam rangka menjalankan ritual keagamaan Hindu, umat Islam ikut mematikan lampu saat Hari Raya Nyepi.
Pemuda Muhamadiyah: Fatwa MUI Bentuk Perlindungan Ulama pada Umat
Pemadaman itu, kata dia, adalah bentuk umat Islam menghormati umat Hindu sebagai masyarakat mayoritas di Bali. Inilah toleransi.
Hal itu ia sampaikan kepada hidayatullah.com seusai Rapat Pleno Dewan Pertimbangan MUI di Kantor MUI, Jl Proklamasi, Jakarta Pusat, Kamis (22/12/2016).
“Kemudian, ibu saya China, kalau lebaran anak saya 4 saya belikan baju China, tapi (karena) budaya bukan agama. (Berbeda) kalau tulisan ‘Merry Christmas’ di topi itu, kan, sudah jelas ada ajaran agama lain di situ,” katanya mencontohkan bentuk toleransi lainnya.
Selain itu, Zulkarnain membantah tudingan bahwa fatwa MUI anti kebhinnekaan.
Kebhinnekaan, jelasnya, adalah berbeda-beda tetapi tetap berjalan pada ajarannya masing-masing.*/Ali Muhtadin