Hidayatullah.com- Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Sodik Mudjahid menilai, pernyataan Kapolri Tito Karnavian terkait fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) tidak berlandaskan kajian yang matang.
“MUI adalah lembaga ulama. Ulama adalah pewaris Nabi yang bertugas membimbing dan mengawal umat agar tetap di jalan Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan Rasul-Nya,” jelas Sodik kepada hidayatullah.com, Sabtu (21/01/2017).
Menurut Sodik, MUI dengan sejarah, kedudukan serta fungsi seperti itu, tak sepantasnya Kapolri mengeluarkan pernyataan yang menyudutkan MUI.
Pimpinan DPR: Ahok yang Merusak Kebhinnekaan, bukan Fatwa MUI
Sebab itu, Politisi dari Fraksi Gerindra ini menyarankan agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencari sosok Kapolri yang lebih matang daripada Tito Karnavian.
Masih menurut Sodik, pernyataan itu menunjukan adanya kekurangsiapan dan kekuranganmatangan Tito dalam memangku sebuah jabatan yang sangat strategis di negeri ini.
Soal Fatwa MUI, Amien Rais Anjurkan Kapolri Berpikir sebelum Bicara
“Kalau Jokowi tidak ingin salah urus masalah fundamen dan strategis bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Maka, Jokowi harus mencari sosok yang lebih mumpuni untuk posisi Kapolri,” tandasnya.
Diketahui dalam diskusi bertajuk “Fatwa MUI dan Hukum Positif” di Lounge Adhi Pradana STIK/PTIK Jakarta Selatan, Selasa (17/01/2017) lalu, Tito Karnavian mengatakan kelompok transnasional berupaya mempengaruhi MUI dengan mengeluarkan fatwa tertentu, sehingga mempengaruhi negara.
“Kami hormati MUI, tetapi kami juga tidak ingin pihak tertentu memanfaatkan MUI untuk keluarkan fatwa yang mengancam Bhinneka Tunggal Ika,” ujar Tito dikutip beritasatu.com.*