Hidayatullah.com– Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah berharap tak ada lagi pemimpin di Indonesia yang tidak beretika.
Hal itu disampaikan terkait sikap Gubernur (non-aktif) DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), yang dinilai seringkali tak sesuai budaya luhur bangsa Indonesia.
“Ahok patut diingatkan akan budaya luhur bangsa, santun dan hormat pada semua, apalagi pada ulama,” ujar Sekretaris PP Pemuda Muhammadiyah Pedri Kasman di Jakarta, Sabtu (04/02/2017).
Menurutnya, adab dan etika adalah pegangan paling berharga yang harus dimiliki oleh semua anak bangsa.
“Jangan karena kepentingan jangka pendek, kita menggadaikan segalanya. Semoga tidak ada pemimpin lain yang meniru tingkah Ahok dan para pembelanya,” ujarnya.
Ahok Dinilai Ancaman Serius
Terkait sikap Ahok dan pengacaranya kepada Rais Aam PBNU KH Ma’ruf Amin pada sidang kedelapan kasus penistaan agama dengan terdakwa Ahok, Pemuda Muhammadiyah menilai hal itu ancaman serius bagi bangsa.
“Tindakan Ahok mengancam Kiai Ma’ruf Amin dalam persidangan hari Selasa (31/01/2017) lalu jelas-jelas sebuah ancaman serius bagi kebhinnekaan dan nilau luhur bangsa ini. Tindakan ini berarti mengancam seluruh umat Islam di Indonesia,” ujar Pedri.
MUI: KH Ma’ruf Amin telah Diperlakukan tak Santun oleh Pihak Ahok
Sebab, jelasnya, Kiai Ma’ruf adalah Ketua Umum MUI yang merupakan lembaga resmi sebagai representasi seluruh ormas dan elemen umat Islam.
“Sebagai Ketum MUI tentu beliau merupakan imam dan pemimpin tertinggi bagi seluruh umat Islam. Tindakan nir-etika dan nir-adab yang dilakukan Ahok dan penasihat hukumnya itu sangat wajar memancing kemarahan seluruh umat Islam,” ungkapnya.
Sikap Ahok tersebut pun, bagi Pemuda Muhammadiyah, semakin membuat gaduh suasana kebangsaan di negeri ini.
“Kegaduhan yang sudah ada saja belum reda, dan itu berawal dari ucapan sembrono seorang Ahok. Kesatuan bangsa ini telah terancam oleh ulah Ahok seorang,” ujarnya.*