Hidayatullah.com– Ketua Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) Banyumas, Khasanatul Mufidah, mengoreksi pemberitaan yang menyebut dirinya melarang atau menghentikan kegiatan menyanyikan lagu Tepuk Anak Shaleh.
Kepada hidayatullah.com Jakarta, Selasa (01/08/2017) pagi, Mufidah bercerita, awalnya ia pernah mendapat aduan dari masyarakat seputar Tepuk Anak Shaleh yang ada akhiran “Islam Yes, Kafir No”-nya.
Keluarga yang mengadu, tuturnya, memberi tahu anaknya jadi tidak mau berteman dengan temannya yang beda agama.
Mendengar aduan ini, ia katanya lalu bertanya kepada Kepala Dinas, “Bagaimana menyikapi hal ini secara bijak dan hati-hati, kepada lembaga yang memakai tepuk dengan akhiran seperti itu… Saya khawatir pola pikir anak-anak yang lugas dan unik akan salah memaknai akhiran tepuk tadi… Sehingga akan tertanam sikap intoleran terhadap teman yang berbeda agama dengannya…”
Dijawab katanya oleh Kepala Dinas, bahwa Tepuk Anak Shaleh sebaiknya tidak memakai “Kafir No”, tapi cukup berhenti sampai “Islam Yes.”
“Clear menurut saya,” ujar Mufidah. “Jadi jika di dunia maya menjadi viral bahwa saya melarang atau menyuruh menghentikan Tepuk Anak Shaleh, itu fitnah. Bahkan di TPQ dan PAUD-ku pun sampai hari ini masih pakai tepuk tersebut.”
Menurutnya, kalimat “Kafir No” bisa dimaknai macam-macam oleh anak-anak. Ekstremnya, kata dia, anak-anak jadi tidak mau berteman dengan yang berbeda. “Dalam kontek bernegara yang Bhinneka Tunggal Ika, tentu kita harus sama-sama menjaga perbedaan dan keberagaman,” tuturnya melalui sambungan pesan pribadi.
Ia menambahkan, karakter anak usia dini harus dibangun. Salah satunya melalui moral dan agama. Penanaman tauhid tentu sangat baik diberikan sejak dini, kata dia. Tapi dengan catatan, tetap harus menghormati agama lainnya.
Baca: Farid Okbah: Umat Islam Toleran, Jangan Dianggap Musuh
“Lakum diinukum waliyadiin. Anak-anak yang tumbuh dengan penanaman agama yang baik, kelak akan melahirkan bukan saja manusia yang beriman, tapi manusia yang ihsan, baik terhadap semua mahluk-Nya, baik terhadap sesama, dan itulah akhlak yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam,” pungkasnya.* Andi