Hidayatullah.com– Program Hapus Tato gratis yang digagas Gerak Bareng Community, IMS, Bank Muamalat, dan DPP Hidayatullah memasuki pekan ke-3. Penghujung pekan kemarin, Ahad (20/08/2017), program kali ini digelar di Ponpes Modern Darussunnah, Wangon, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Ada yang sedikit berbeda kali ini, karena penyelenggaraan di ponpes untuk seleksi hafalan benar-benar dilaksanakan. Dan sejumlah peserta tidak keberatan dengan syarat yang ditetapkan panitia.
Agus Priyanto (35) dari Purbalingga, yang sudah hijrah sejak tahun 2005 mengaku, persyaratan menghafal ini bukan menjadi hal yang sulit. Pasalnya, Agus benar-benar ingin berubah secara sempurna.
“Alhamdulillah saya hafal seluruh ayat di Surat Ar-Rahman,” katanya, ditemui hidayatullah.com.
Baca: Gerak Bareng Community Gelar Layanan Hapus Tato Gratis
Sementara itu, Pembina Ponpes Darussunnah, Priagung Rajasa Negara, mengatakan, dengan menerapkan syarat hafal al-Qur’an bagi peserta hapus tato, tidak lain bagian dari agar mereka yang sudah hijrah benar benar ingin bertaubat dan lebih akrab dengan ayat-ayat Allah.
“Kami jadikan syarat hafalan ini untuk sarana mendekatkan mereka yang telah taubat dengan al-Qur’an,” ucapnya.
Selain itu, syarat tersebut juga sekaligus untuk menerapkan Hadits Rasulullah yang intinya “Sebaik baik dari kalian adalah yang belajar dan mengajarkan al-Qur’an”.
Sedangkan, Founder Gerak Bareng Community, Ahmad Zaki mengatakan, program hapus tato gratis yang diadakan di Wangon ini peminatnya antusias.
“Peminat yang ikut program ini di Wangon tetap banyak, mereka datang dari Purwokerto, Purbalingga, Cilacap, Ajibarang, dan sekitarnya,” imbuhnya.
Setelah di Wangon, program diagendakan bergulir di Solo, Yogyakarta, dan Surabaya.
“Kegiatan di Wangon-Banyumas ini merupakan kota kedua yang dikunjungi oleh Mobil Hijrah, setelah Bandung. Banyak permintaan dari kota-kota lain, tidak hanya Pulau Jawa saja, namun Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatera sangat diharapkan kehadiran Mobil Hijrah dengan layanan hapus tato keliling,” komentar Imron Faizin, selaku Direktur IMS (Islamic Medical Service).
“Semoga layanan ini terus berjalan dengan baik, sehingga dapat membantu para sahabat dan saudara-saudara Muslim yang telah berhijrah,” Imron menambahkan.*