Hidayatullah.com– Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) menggelar unjuk rasa serentak di 50 titik se-Indonesia, Kamis (07/09/2017). Aksi tersebut bertujuan mengecam genosida yang terjadi di Rakhine, Myanmar terhadap etnis Rohingya.
Ketua Umum Pengurus Pusat KAMMI, Kartika Nur Rakhman, mengecam kejahatan kemanusiaan terhadap etnis Rohingya di Rakhine yang telah berlangsung sejak puluhan tahun lalu.
“Laporan dari International State Crime Initiative (ISCI) Queen Mary University of London menyebutkan, bahwa apa yang terjadi di Rakhine adalah tahapan menuju genosida etnis Rohingya. Hal ini tentu saja sebuah kejahatan luar biasa yang harus dihentikan oleh masyarakat internasional,” ujarnya.
Untuk itu, Kartika meminta dunia internasional untuk terus memberikan tekanan terhadap Myanmar agar menghentikan tindakan pembersihan etnis dan agar mengakui kewarganegaraan etnis Rohingya.
Baca: ‘Aksi Selamatkan Rohingya’, Siang ini FPI Demo Kedubes Myanmar
PBB dan ASEAN harus punya solusi konkret sehingga tragedi ini bisa segera terselesaikan. “Dan masyarakat Rohingya bisa hidup dengan aman serta damai di tanah kelahirannya,” tegasnya.
Sementara itu, Koordinator Lapangan, Bayu Anggara menjelaskan, aksi solidaritas untuk Rohingya yang dilakukan dari Aceh-Papua itu merupakan bentuk keresahan dari masyarakat seluruh Indonesia atas pembersihan etnis di Rakhine.
“Aksi ini juga bentuk dukungan moril bagi pemerintahan Indonesia,” ucapnya, untuk berperan aktif dalam mengatasi krisis kemanusiaan di Rakhine.
Kunjungan Menteri Luar Negeri RI, Retno LP Marsudi, ke Myanmar dan Bangladesh baru-baru ini, diharapkan bisa meredakan krisis tersebut. “Dan membuka akses bagi pengiriman bantuan ke wilayah terdampak,” sambungnya.
Baca: Aksi Peduli Rohingya, Komunitas Dakwah Jakarta Gambarkan Kekejaman Myanmar
Bayu mengatakan, KAMMI turut mengimbau seluruh masyarakat untuk tetap menjaga kerukunan antar umat beragama di Indonesia dari pihak-pihak yang mencoba memanfaatkan isu Rohingya untuk kepentingan yang destruktif.
Khusus di Jakarta, aksi tersebut dilakukan dengan mendatangi langsung gedung Kedutaan Besar (Kedubes) Myanmar di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Dikatakan, massa mengadakan aksi long march dari Bundaran HI menuju Kedubes Myanmar dan lanjut ke gedung ASEAN.*