Hidayatullah.com– Tindakan intoleran terhadap area pembangunan masjid milik ormas Muhammadiyah Kabupaten Bireuen, Aceh kembali terjadi.
Lokasi pengajian dan tiang-tiang cakar ayam pembangunan Masjid At Taqwa Muhammadiyah di Desa Sangso, Kecamatan Samalanga, itu dibakar sekelompok massa semalam, Selasa (17/10/2017), sekitar pukul 20.00 WIB.
Pengurus Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Bireun Athailah Lathief membenarkan informasi tersebut.
“Ya benar!” ujarnya ketika dikonfirmasi hidayatullah.com melalui sambungan telepon, Rabu (18/10/2017).
Athailah menjelaskan, sejak awal pembangunan Masjid At-Taqwa Muhammadiyah, terjadi penolakan oleh sekelompok orang.
Pembakaran semalam ini, sambungnya, adalah kali kedua terjadi setelah sebelumnya terjadi pada Juli lalu.
Padahal, terang Athailah, proses pembangunan masjid sudah cukup lama dimulai.
Yakni sejak 3 tahun yang lalu, berupa pembebasan tanah seluas 2.700 m dengan wakaf tunai jamaah Muhammadiyah hingga bersertifikat tanah Persyarikatan Muhammadiyah. Lalu pengurusan IMB, pembuatan talut dan jalan menuju lokasi lahan masjid, pembersihan lahan, sampai pembuatan arah kiblat oleh Kemenag Bireuen.
Baca: Pagi Hari Idul Fitri, Masjid dan Puluhan Rumah Dibakar di Tolikara Papua
“Selama proses itu tidak terjadi masalah apa-apa,” ungkapnya dalam keterangan diterima redaksi.
Pergerakan penentangan itu, menurutnya, mulai digalang oleh kelompok tertentu di Samalangan, ketika akan dimulainya pembangunan masjid dengan menghadirkan mantan Ketua PP Muhammadiyah Prof Din Syamsuddin pada Idul Adha kemarin.*