Hidayatullah.com– Wakil Ketua MPR RI yang juga anggota DPR dari Dapil 2 DKI Jakarta, Hidayat Nur Wahid (HNW) menilai, pajak dari dari Hotel dan Griya Pijat Alexis tidak berkah.
Hal itu ia sampaikan menyikapi langkah Pemprov DKI Jakarta yang menutup tempat hiburan itu. Pemprov DKI diketahui juga menolak pemasukan dari pajak usaha Alexis yang diduga melangsungkan praktik pelacuran itu.
HNW mengungkapkan, sejak dulu, Jakarta adalah tempat tinggal yang nyaman bagi beragam suku bangsa. Sebab, Jakarta didirikan dengan maksud menjadi tempat yang penuh berkah.
Ia menegaskan itu saat memanfaatkan masa reses dengan menyambangi dan mendengarkan masukan warga Kemang, Kelurahan Bangka, Kecamatan Mampang, Jakarta Selatan, pekan kemarin, Jumat, dirilis MPR, Sabtu (04/11/2017).
Baca: Kasus Alexis, DPR Desak Kemnaker Audit TKA di Tempat Hiburan
“Kota ini didirikan untuk menjadi Jayakarta bukan Batavia. Maka, patut disyukuri, saat ini Gubernur yang baru, berani menutup Alexis dan menolak pemasukan pajak Rp 30 miliar dari Alexis. Sebab, ini uang yang tidak berkah,” tutur Hidayat ketika berbicara di hadapan para santri Pondok Pesantren Takhassus Daarul Qur’an, Kemang.
Dijelaskan, warga Jakarta yang mayoritasnya adalah umat Islam meyakini janji Allah, bahwa siapapun yang ikhlas meninggalkan yang haram, maka Allah akan menggantikannya dengan yang halal dan yang lebih baik.
Baca: Dukung Penutupan Alexis, MUI Berharap Semua Bisnis Prostitusi Ditutup
Sejak dulu, lanjut HNW, Jakarta menjadi tempat yang nyaman bagi beragam suku bangsa. Hal itu ditunjukkan dengan berdirinya kampung-kampung berlatar suku.
“Ada Kampung Ambon, Kampung Jawa, Kampung Makassar, Kampung Bali, dan lain-lain. Semuanya sejak dulu nyaman dan aman tinggal di sini. Maka kita harus berupaya menghidupkan lagi rasa nyaman dalam keberagaman tersebut,” ungkap politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.
Alexis yang berlokasi di Jakarta Utara itu kini telah ditutup setelah Pemprov DKI Jakarta tidak memperpanjang izin usahanya.*