Hidayatullah.com– Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah menilai, keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump soal Baitul Maqdis (Al-Quds/Haram Asy-Syarif) merupakan upaya untuk keluar dari masalahnya sendiri.
Ia menduga, dengan keputusan itu Trump ingin mengalihkan isu dalam negerinya. Khususnya tentang keterlibatan Rusia dalam memenangkan dirinya di Pipres AS yang semakin lama semakin terlihat.
“Tapi akibatnya dia mengorbankan apa yang sudah menjadi percakapan dunia tentang perdamaian dunia, dimana Yerusalem adalah bagian dari negara Palestina,” ujarnya kepada wartawan di Jakarta baru-baru ini.
Menurut Fahri, kebijakan yang diambil Trump sangat ngawur. Pasalnya Haram Asy-Syarif adalah bagian dari sejarah orang Palestina yang sekitar-sekitarnya sudah dirampas.
“Jadi kebijakan Trump ini agak mencemaskan. Ini provokasi terhadap dunia untuk menciptakan kekacauan,” jelasnya.
Ia menyampaikan, keputusan tersebut merupakan kejahatan yang mengabaikan semua resolusi yang pernah ada, termasuk di PBB.
“Jadi saya kira Indonesia harus lebih keras berdirinya,” pungkasnya usai menjadi keynote speaker pada acara ‘Seminar dan Ekspo Filantropi 2017’ di Gedung DPR RI, Kamis (07/12/2017) lalu.*
Baca: Seluruh Dunia Bereaksi Menolak Keputusan Donald Trump soal Baitul Maqdis