Hidayatullah.com– Tim penanggulangan bencana, pencarian dan pertolongan (search and rescue), SAR Nasional Hidayatullah menggelar Musyawarah Besar (Mubes) IV di Villa Hidayaturrahman, Kaki Gunung Bungalow, Bogor, Jawa Barat, selama tiga hari, 23-25 Desember 2017.
Pada Mubes IV, Tim SAR ini bermukafat menetapkan Abbas Usman sebagai Kepala SAR itu untuk masa kepengurusan periode 2018-2022.
Abbas Usman yang menggantikan Syaharuddin Yusuf ini dilantik menjadi Kepala SAR oleh Kepala Departemen Sosial Dewan Pengurus Pusat (Kadepsos DPP) Hidayatullah Muhammad Arasy, Senin (25/12/2017) malam.
Dalam sambutannya, Arasy mengatakan, Tim SAR sebagai lembaga kemanusiaan milik ormas Hidayatullah itu diharapkan berperan maksimal untuk bangsa dan negara Indonesia, terkhusus dalam menjalankan tugasnya sebagai lembaga kemanusiaan pencarian dan penyelamatan korban bencana.
“Untuk itu, dalam membangun kader-kader relawan SAR yang kreatif, inspiratif, produktif dan berakhlak mulia menjadi sangat penting,” kata Arasy.
Dengan unit-unit layanan yang ada dan akan terus dikembangkan ke depan, kata Arasy, ia berharap tim SAR ini bisa menjadi medium transformasi dalam rangka melakukan upaya preventif penanggulangan dini kebenencanaan.
Arasy mengatakan, tugas pencarian dan penyelamatan korban musibah, baik akibat bencana alam maupun hal tak terduga lainnya, menjadi salah satu tugas utama tim SAR.
Baca: Kisah Tim SAR Hidayatullah Mencari Santri Terseret Ombak di Pantai Garut
Selain itu, lanjutnya, tim SAR juga didorong terus melakukan penguatan infrastruktur salah satunya adalah menyiapkan personel dan kelengkapan organisasi lainnya.
Lebih lanjut, kata Arasy, tim SAR juga perlu melakukan pemetaan dan peningkatkan kapasitas relawan di wilayah-wilayah yang memiliki potensi kejadian bencana alam dengan menggelar diklat dan pemantapan beragam unit layanan masyarakat lainnya.
“Dengan demikian, personel SAR Hidayatullah dimanapun berada dapat menjadi mediator preventif dalam mengantisipasi kejadian bencana di wilayah,” kata Arasy yang juga Ketua Yayasan Sahabat Anak Indonesia (SAI) ini.
Arasy mengharapkan tim SAR ke depan terus melakukan penguatan koordinasi dan konsolidasi serta menjalin sinergi dengan pihak-pihak terkait, termasuk lembaga-lembaga negara, agar dapat terus memberikan manfaat bagi masyarakat. Selama ini diketahui SAR Hidayatullah sudah cukup intens menjalin kerja sama dimaksud.
Sementara itu, Kepala SAR Hidayatullah Abbas Usman mengatakan, amanah ini merupakan tugas berat dan tidak sederhana yang bagaimanapun harus dipikulnya.
Tim SAR ini akan berupaya memaksimalkan perannya dalam membangun bangsa dan negara Indonesia, khususnya sesuai bidang yang dilakoni selama ini.
“Kami akan terus melanjutkan program-program yang telah dilakukan sebelumnya dan akan mencanangkan gerakan penaggulangan dini kebencanaan sebagaimana telah diarahkan oleh organisasi induk,” kata Abbas.
Karena itu, ia mengharapkan dukungan dan kekompakan dari semua unsur organisasi guna memastikan perjalanan tim SAR yang lebih progresif dan profesional.
Anggota Kehormatan
Sebelum itu, masih dalam rangkaian Mubes IV tersebut, SAR Hidayatullah juga menganugerahkan pin Anggota Kehormatan kepada 4 sosok yang dinilai telah memberi konstribusi positif bagi perkembangan dan kemajuan tim SAR itu secara nasional.
Keempatnya yaitu Penasihat Hukum Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) yang juga pakar hukum pidana Dr Chairul Huda, Direktorat Operasi Badan SAR Nasional (Basarnas) Retno Budiharo, Peltu Ahmad Jaya (Marinir), dan Dudung A Abdullah (Ketua STIE Hidayatullah).
Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah Nashirul Haq dan didampingi Kepala SAR Hidayatullah Syaharuddin Yusuf sebelum diganti, didapuk menyematkan pin kepada keempat tokoh tersebut.
Dalam rangkaian Mubes IV, tim SAR ini mensosialisasikan unit layanan “Sekolah Indonesia Tanggap-Tangguh dan Aman Bencana”, disingkat SIGAB.
Koordinator Sigab SAR Hidayatullah, Krisdiansyah, berharap semoga ini menjadi salah satu jawaban keinginan para anggota, pembina, perintis dan sekaligus memenuhi arahan Ketum DPP Hidayatullah yang menginginkan SAR Hidayatullah harus memiliki produk unggulan.
“Sehingga produk itu bisa disisipkan dalam semua level terutama di lingkungan pendidikan internal Hidayatullah,” kata Kris.
Baca: SAR Hidayatullah dan Berbagai Elemen Bangsa Buat Rekor Dunia
Sigab diharapkan dapat memberi pemahaman tentang potensi bencana alam. Diharapkan pula adanya kemampuan mewujudkan sekolah tangguh bencana yang dapat mengurangi atau menghilangkan berbagai risiko bencana dengan penanggulangan dini.
Bagi sekolah atau lembaga yang ingin menjalin sinergi atau kemitraan strategis dalam rangka sosialisasi membangun kesadaran dan kesiapsiagaan dini dalam menghadapi bencana alam, dapat menghubungi kantor-kantor perwakilan SAR Hidayatullah di seluruh Indonesia.
Selain itu, digelar pula Workshop Penanggulangan Bencana Alam bertema “Terampil, Solutif, Berkesinambungan” pada 24 Desember di lokasi Mubes IV itu. Workshop ini digelar atas kerja sama Basarnas, SAR Hidayatullah, Laznas BMH, dan IMS.*