Hidayatullah.com– Operasi pasar (OP) beras medium yang dilakukan oleh pemerintah bersama Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) di Sulawesi Tenggara (Sultra), belum menurunkan harga beras di daerah itu.
Pantauan pada sejumlah pasar tradisional yang di Kota Kendari, Ahad kemarin, harga beras medium masih berada di kisaran Rp 10.000 sampai Rp 11.000 per kilogram.
Harga tersebut masih berada di atas dari harga eceran tertinggi yakni R p9.450 per kilogram dan harga jual Bulog pada operasi pasar yakni Rp 9.350 per kilogram.
Ruhaya (43) pedagang beras di Pasar Baruga mengatakan, harga beras belum turun selama ia mendengar ada operasi pasar.
“Biasanya, harga beras akan turun ketika ada panen raya, karena banyak beras yang didatangkan dari petani lokal Sultra,” ujarnya lansir Antara.
Baca: Stabilkan Harga Beras, Saran Rizal Ramli: Bulog Punya Stok 2,5 Juta Ton
Sedangkan beras yang ia jual saat ini katanya, kebanyakan didatangkan dari Sulawesi Selatan.
Pedagang beras lainnya, Sapri (47) mengaku, mulai membatasi membeli beras dari luar Sultra karena harganya juga mahal, ia takutkan tiba-tiba harga beras turun.
“Rugi kita kalau sudah beli beras banyak, tiba-tiba harga beras turun karena panen, tidak mungkin kita mau tetap jual dengan harga tinggi pasti tidak ada yang beli,” ungkapnya.*
Baca: Kebijakan Impor Beras, Ombudsman Sebut Ada Maladministrasi