Hidayatullah.com– Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Prof Yunahar Ilyas, mengatakan, ‘solusi dua negara (two state solution)’ yang seringkali ditawarkan sebagai jawaban atas permasalahan Palestina dan Israel adalah konsep yang bohong.
“Solusi dua negara bohong-bohongan saja, mereka ingin satu negara,” ujarnya kepada hidayatullah.com di Kantor MUI Pusat, Jakarta, Selasa (17/04/2018).
Hal itu, terang Yunahar, sebagaimana pengalaman MUI baru-baru ini yang diundang oleh Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, untuk menghadiri konferensi ke-9 Pembebasan Al-Quds di Ramallah, Rabu-Jumat (11-13/04/2018) lalu. Namun, delegasi Indonesia, Ketua Bidang Luar Negeri MUI, KH Muhyiddin Junaidi, dan semua peserta dari mancanegara tidak diperbolehkan masuk ke Ramallah, Palestina oleh otoritas keamanan Israel.
Baca: Pesan Natal Paus Fransiskus: Solusi Dua Negara untuk Palestina dan Israel
“Delegasi itu sudah sampai perbatasan tidak bisa masuk, memang tidak dibolehkan oleh Israel. Walaupun diantar oleh dubes,” ungkapnya.
Ketua PP Muhammadiyah ini menyampaikan, walaupun namanya ada ‘dua negara’ (Palestina dan Israel) tapi hakikatnya hanya ada satu negara (Israel).
“Walaupun al-Quds Timur itu berada di bawah otoritas Palestina, tapi kalau Israel tidak mengizinkan kita tidak bisa berbuat apa-apa,” jelasnya.
“Ini sebenarnya memang dijajah,” tambahnya.
Baca: Kunjungi Penjajah Israel, Menlu Mesir Serukan Solusi Dua Negara
Yunahar mengungkapkan, berdasarkan laporan Bidang Luar Negeri MUI sepulangnya dari Palestina, ditemukan bahwa orang yang memiliki tanah sekitar al-Quds diteror dengan bujukan untuk dijual saja ke Israel dengan harga yang tinggi.
Bahkan, sambungnya, jika mau dijual, akan dibantu untuk mengurus tinggal dan kepindahan warga negara mana saja.
“Sebagian masih bertahan, sebagian ada yang terbujuk. Kalau pergi ya lama-lama mereka betul-betul menguasai. Itu strateginya,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui rakyat Palestina tidak mengenal istilah ‘two state solution’ atau solusi dua negara (Israel dan Palestina), sebab faktanya, Palestina dulunya negara merdeka lalu datang penjajah mendirikan ‘negara palsu’ bernama Israel yang kemudian merampas tanah warga, mengusir, dan membunuhi penghuninya sejak 1948.*
Baca: Paus Ikut Setuju Solusi Dua Negara Merdeka rancangan Amerika