Hidayatullah.com– Kasubdit Penyuluhan Zakat Direktorat Pemberdayaan Zakat Kementerian Agama, Andi Yasri, mengapresiasi program Berbagi Kebaikan untuk Masyarakat Pedalaman yang dilakukan Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal Hidayatullah (Laznas BMH).
Menurutnya, program tersebut sejalan dengan program pemerintah. Yasri menjelaskan, belum lama ini pemerintah melalui Kemenag menggagas lahirnya “Kampung Zakat” yang bertujuan memberdayakan masyarakat pedesaan di daerah tertinggal.
Yasri menambahkan, program Berbagi Kebaikan untuk Masyarakat Pedalaman juga sejalan dengan Nawa Cita pemerintah yakni peningkatan kualitas hidup manusia dan peningkatan pemberdayaan.
Baca: Mudahkan Umat Berzakat, BMH Luncurkan Aplikasi “Berbagi Kebaikan”
“Saya sangat mengapresiasi BMH, karena itu merupakan kerja nyata pengentasan kemiskinan di daerah pedalaman,” ujarnya saat peluncuran platform Berbagi Kebaikan di Hotel Sofyan Inn, Jakarta, Selasa (24/04/2018).
Ia mengungkapkan, kemiskinan di Indonesia memang 30 persen ada di wilayah terpencil.
Sementara itu, Direktur Laznas BMH Marwan Mujahiddin menyatakan, sekalipun Indonesia telah merdeka lebih dari 70 tahun, masalah kemiskinan dan ketertinggalan terutama di daerah pedalaman belum sepenuhnya teratasi.
Baca: Sambut Ramadhan, 4.400 Paket Dibagikan untuk Suku Anak Dalam, Mualaf, dan Janda
Hal itu, terangnya, bukan ruang untuk saling menyalahkan tapi justru menjadi kesempatan untuk hadir memberikan manfaat dan kebaikan.
Marwan memaparkan, ada 7 pilot project program Berbagi Kebaikan dalam mengawal pembinaan dan pembangunan masyarakat pedalaman.
Di antaranya pendirian pesantren dan sekolah di Suku Anak Dalam Jambi, pembinaan masyarakat Suku Togutil Halmahera, pendirian Sekolah Perbatasan untuk anak TKI di Sebatik (Kalimantan Utara), dan pernikahan Mualaf Suku Wana.
“Alhamdulillah berkat kiprah dai tangguh dan guru pedalaman kita bisa mengawal pembinaan dan pembangunan masyarakat pedalaman,” pungkasnya.*
Baca: Kemenag Sebut Masih Terjadi Disparitas Potensi dan Realisasi Zakat