Hidayatullah.com– Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (SKSG UI) bekerja sama dengan Badan Wakaf Indonesia (BWI) mengadakan kegiatan Wakaf Goes to Campus, Kamis (24/05/2018) di kampus UI Salemba, Jakarta Pusat.
UI menjadi kampus pertama yang menjadi tuan rumah kegiatan ini. Hadir dalam acara itu Ketua BWI Muhammad Nuh, Rektor UI Muhammad Anis, dan Direktur SKSG UI Muhammad Luthfi Zuhdi.
Zuhdi mengatakan, Wakaf Goes to Campus ini bertujuan mensosialisasikan wakaf kepada mahasiswa dan masyarakat umum di wilayah Jabodetabek, serta meningkatkan kesadaran dan minat wakaf.
“Kita ingin memberikan pemahaman yang benar bahwa wakaf itu bukan hanya benda mati seperti masjid, kuburan, madrasah. Bisnis start up mahasiswa juga bisa didanai dengan wakaf. UI punya Direktorat Inkubator dan Inovasi Bisnis. Selama ini wakaf belum digunakan sebagai dana modalnya. Nah ini, kan, termasuk potensi wakaf yang bisa dilakukan mahasiswa. Dana itu digunakan untuk mengembangkan start up-start up itu,” terangnya.
Nuh menjelaskan, syarat pengelola harta wakaf yang tidak boleh ditinggalkan adalah kreativitas. Dengan kreativitas, nilai wakaf akan tumbuh dan berkembang.
“Kita tahu persis UI ini tempatnya orang-orang kreatif. Kami ingin mengambil ruh UI itu. Agar urusan perwakafan di UI bisa diperkuat dan diperbanyak,” ucapnya.
Ia berharap acara ini bisa melahirkan generasi perwakafan yang tidak hanya profesional, tapi juga militan.
Nuh juga ingin pandangan tentang wakaf yang selama ini terkait hanya benda mati seperti untuk pembangunan masjid, makam, sekolah atau pesantren, diperluas menjadi dinamis.
“Bisa juga berupa uang yang tadinya sifat awalnya harus permanen, bisa juga temporer (sementara),” ujarnya.
Anis menyambut baik kegiatan Wakaf Goes to Campus. Ia berterima kasih kepada jajaran BWI yang memilih UI sebagai tempat pertama peluncuran program ini.
“Tentu kegiatan ini untuk bisa digulirkan seperti snow ball (bola salju) yang bergulir terus sehingga menjadi besar,” harapya.* Andi