Hidayatullah.com– Pendiri Madrasah Anti Korupsi, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengajak masyarakat Indonesia untuk memilih calon presiden yang anti korupsi pada pemilihan presiden tahun 2019 mendatang.
Caranya, terang Dahnil, lihat rekam jejak sang calon terhadap upaya pemberantasan korupsi. Bukan hanya sekadar retorika anti korupsi.
“Misalnya kalau dia dari partai politik bagaimana komitmen memberantas korupsi oleh partainya. Kalau petahana gampang menilainya, lihat bagaimana Pak Jokowi memimpin selama sekian tahun ini terhadap agenda pemberantasan korupsi. Termasuk dengan capres lainnya,” ujarnya kepada hidayatullah.com di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Selasa (17/07/2018).
Baca: Novel Baswedan: Pemberantasan Korupsi di Indonesia Miris
Karenanya, Dahnil mengajak publik untuk tidak terjebak pada debat identitas. Tapi pada debat gagasan, komitmen, dan rekam jejak.
Ditanya mengenai komitmen pemberantasan korupsi para capres saat ini, Dahnil menyebut nama-nama yang muncul, termasuk petahana Presiden Jokowi masih diragukan.
Baca: Dahnil: Yang Paling Efektif Berantas Korupsi adalah Presiden
“Oleh sebab itu penting kita menagih ulang. Jangan sampai isu anti korupsi sekadar jadi komoditi. Makanya saran saya publik ikuti track record masing-masing capres. Jangan sampai dalam satu isu ngomong anti korupsi di isu yang lain kebalikannya,” jelasnya.
“Publik penting untuk diingatkan dan dicerdaskan,” pungkas Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah ini.*
Baca: Terkait Novel, Presiden Jokowi Diminta Tingkatkan Komitmennya Berantas Korupsi