Hidayatullah.com– Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) yang juga Ketua Dewan Pembina GNPF Ulama, Habib Rizieq Shihab (HRS), menginstruksikan umat Islam untuk mengalahkan petahana pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Mengalahkan petahana -Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan maju sebagai capres- pesan HRS, sebagaimana yang telah dilakukan umat Islam saat mengalahkan petahana pada Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.
Baca: Ijtima Rekomendasikan Prabowo Capres, Salim atau UAS Cawapres
Kala itu, diketahui, pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur Anies Baswedan-Sandiaga Uno, yang diusung koalisi Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), berhasil mengalahkan paslon Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat yang diusung koalisi empat partai -PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Hanura, dan Partai Nasdem- pada putaran kedua Pilgub DKI 2017.
Pilkada DKI Jakarta ini juga diwarnai Aksi Bela Islam berjilid-jilid yang dipicu kasus penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta saat itu, Ahok. Aksi 411 dan Aksi 212 diyakini sebagai momentum persatuan umat Islam yang fenomenal.
Baca: Instruksi HRS: Tenggelamkan Parpol Pendukung Penista Agama
“Belajarlah dari Pilkada DKI Jakarta. Bagaimana keikhlasan niat, kebulatan tekat, kebersamaan, dan kesetiaan berkorban, mampu mengalahkan calon petahana yang ditopang perangkat negara dengan segala instansinya, yang didanai konglomerat naga, yang dibesarkan media dan berbagai lembaga survei,” seru HRS dari Makkah, Arab Saudi, saat memberikan sambutan jarak jauhnya pada pembukaan Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional, Jumat, yang acaranya berlangsung di Hotel Menara Peninsula, Jakarta, hingga Ahad (29/07/2018).
Baca: Pimpinan Lima Partai Hadiri Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional
Karenanya, pesan HRS, jangan pernah takut pada kekayaan, kebesaran, dan kekuatan tirani kedzaliman.
“Ingat jika yang haq sudah datang maka yang batil akan hilang, jika yang haq sudah tiba maka yang batil akan sirna. Sebagaimana al-Qur’an Surat Al-Isra ayat 81,” ungkapnya mengingatkan.
“Saudaraku seiman dan seakidah, sebangsa dan tanah air. Ayo ikhlaskan niat dan bulatkan tekad, bangun kebersamaan dan kesetiaan, bersama kita jaya berpecah kita kalah.
Insya Allah dengan keikhlasan niat, kebulatan tekad, kebersamaan dan kesetiaan kita semua akan dimenangkan Allah Subhanahu Wata’ala,” ungkapnya.
Baca: Ijtima Ulama, HRS Dorong Persatuan Parpol dalam Koalisi Keumatan
Pada kesempatan itu, HRS mendorong lima partai yang pimpinannya menghadiri Ijtima Ulama tersebut agar bersatu pada Pilpres 2019 dalam Koalisi Keumatan. Kelima partai itu adalah Gerindra, PKS, PAN, PBB, dan Berkarya.
“Saya menyerukan agar Ijtima mendorong menyatukan parpol yang selama ini berjuang bersama umat melawan tirani kedzaliman. Yaitu saudara kita dari Gerindra, PKS, PAN, dan PBB sebagai lokomotif perjuangan keadilan,” ujar HRS.
“Kita wajib merangkul erat partai-partai baru seperti Partai Idaman yang bergabung PAN dan Partai Berkarya yang kreatif dan potensial. Serta kita pun harus selalu terbuka untuk partai-partai lain yang ingin bergabung untuk membela agama, bangsa, dan negara. Apalagi partai besar seperti Partai Demokrat,” lanjutnya.
Baca: Ijtima Rekomendasikan Prabowo Capres, Salim atau UAS Cawapres
Peserta Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional sepakat untuk merekomendasikan tiga nama sebagai calon presiden dan calon wakil presiden menyongsong Pilpres 2019.
Ketiganya adalah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri, dan dai kondang asal Pekanbaru Ustadz Abdul Somad Batubara atau dikenal UAS.
Dari ketiga nama tersebut, Ijtima Ulama merekomendasikan dua pasangan capres-cawapres untuk didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) oleh parpol-parpol yang tergabung dalam Koalisi Keumatan. Yaitu pasangan Prabowo-Salim dan Prabowo-UAS.*