Hidayatullah.com– Puluhan ribu warga korban gempa bumi 7 SR di NTB, Ahad (05/08/2018) lalu, mengungsi di sejumlah posko setelah rumah mereka luluh lantak. Hingga kini sudah setidaknya 381 jiwa korban meninggal dunia dan ribuan luka-luka.
Selasa malam lalu, saat hidayatullah.com mebemani relawan Baitul Mal Hidayatullah (BMH) membagikan konsumsi ke sejumlah kamp pengungsi, banyak warga yang mengeluhkan kedinginan jika malam hari. Sebab mereka kekurangan karpet untuk alas tidur dan selimut untuk menghangatkan tubuh.
Baca: 381 Jiwa Meninggal, Pemerintah Belum Tetapkan Gempa NTB Bencana Nasional
Menanggapi keluhan tersebut, semalam, Rabu (08/08/2018), BMH bersinergi dengan AQL Peduli menebar ratusan selimut dan bantal, juga puluhan karpet ke sejumlah kamp pengungsi di Desa Sigar Penjalin, Tanjung, Lombok Utara, NTB
Menurut Sandi, tim relawan BMH, bantuan selimut, bantal, dan karpet itu didistribusikan di beberapa kamp pengungsi yang sangat membutuhkan.
Baca: Aksi Medis di Lombok, IMS: Pengungsi Belum Dapat Bantuan
“Salah satu relawan kami, Pak Bimbo adalah orang asli setempat dan sangat berpengaruh. Dia paham betul kondisi di titik-titik pengunsi,” terangnya.
“Pengungsi di Lombok Utara termasuk korban gempa paling parah dan jumlah korbannya paling banyak. BMH berkomitmen menyampaikan amanah donatur untuk mendistribusikan bantuan kepada korban gempa secara tepat,” lanjutnya.
Baca: Tim Gabungan Evakuasi Masjid Kampung Mohammad Zohri yang Luluh Lantak
Sebelumnya, di siang hari BMH mendistribusikan logistik ke berbagai posko pengungsi di desa Sigar Penjalin dan membantu mendirikian 1 masjid darurat untuk persiapan shalat Jumat dan 3 mushalla darurat.
Usai gempa pertama di NTB pada Ahad (29/07/2018) lalu, BMH sudah menyebarkan relawan dan bantuan logistik di beberapa titik di NTB.
Saat ini, selain bantuan ligistik, Laznas ini menyiagakan 4 armada ambulans, tim medis, dan tim SAR Hidayatullah untuk membantu evakuasi korban.*/Sirajuddin Muslim
Baca: “Sejak Gempa Pertama Kami Belum Dapat Bantuan Pemerintah”