Hidayatullah.com– Laskar Pembela Islam (LPI) yang merupakan sayap dari Front Pembela Islam (FPI) mengerahkan anggotanya untuk menjaga rumah Neno Warisman di bilangan Depok, Jawa Barat, pada sore, Selasa (02/10/2018).
Neno adalah aktivis gerakan #2019GantiPresiden dan masuk dalam Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
“Betul. Semua tokoh dan aktivis rumahnya sekarang dijaga laskar,” ucap salah seorang pengurus DPP FPI kutip CNNIndonesia.com, Selasa.
Imbauan untuk menjaga rumah Neno pertama kali beredar di grup media sosial dalam bentuk rekaman suara salah satu pengurus LPI Cimanggis, Depok.
Baca: Neno Warisman Dipersekusi di Bandara Pekanbaru, ‘Disandera’, Dipulangkan Paksa
“Kepada seluruh laskar Cimanggis mohon agar segera merapat ke rumah Ibunda Neno Warisman di Griya Tugu Asri sekarang. Instruksi dari wali laskar. Rumah ibunda Neno Warisman sedang dalam target,” demikian imbauan dalam rekaman suara itu.
Menurut pengurus FPI yang tak mau disebutkan namanya tersebut, rumah Neno dijaga untuk mengantisipasi kejadian yang dialami Ratna Sarumpaet. Namun, dia enggan merinci jumlah anggota LPI yang dikerahkan untuk menjaga rumah Neno.
“Untuk antisipasi perbuatan jahat dari para preman politik yang sekarang sudah mulai menggunakan kekerasan fisik sebagaimana yang terjadi pada Ibu Ratna Sarumpaet,” ucap pengurus DPP FPI yang enggan disebutkan namanya.
Baca: Ratna Sarumpaet Dikeroyok, Fahira: Level Terendah Manusia itu Penganiaya Perempuan
Pantauan media di kediaman Neno Warisman tampak ada beberapa lelaki yang berjaga di depan rumah Neno. Mata mereka tampak awas mengamati pengendara yang lalu lalang.
Para lelaki yang berjaga di depan rumah Neno berjumlah delapan orang. Salah seorang pria mengaku datang atas kehendak sendiri. Ia tinggal di wilayah Depok dan menerima kabar ada pengepungan di rumah Neno sejak pukul 12.00 WIB.
“Sejauh ini sih masih tidak ada apa-apa, tapi kita masih waspada kalau nanti ada sesuatu,” ujar pria yang enggan menyebut namanya.
Sebelumnya, aktivis gerakan #2019GantiPresiden Ratna Sarumpaet dianiaya oleh orang tak dikenal saat berada di Bandung, Jawa Barat.
Baca: Keluar dari Bandara, Neno: Mobil Kami Ditimpuki Batu Besar
Koordinator Juru Debat BPN Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak, menyebut Ratna Sarumpaet dianiaya di dalam mobil di Bandara Husein Sastranegara, Bandung.
Berdasarkan pengakuan Ratna, kata Dahnil, peristiwa itu terjadi 21 September. Namun Ratna tidak langsung memberitahu siapapun karena merasa takut.
“Tanggal 21 September yang lalu. Jadi sudah lama, tapi kami baru tahunya tadi (Senin) malam. Ternyata beliau ketakutan dan trauma sehingga tidak mengabarkan ke siapa-siapa,” ucap Dahnil.*