Hidayatullah.com– Sejarawan Alwi Alatas menilai pantas Abdul Rahman (AR) Baswedan diberi gelar pahlawan nasional.
Kakek dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu, kata Alwi, adalah orang yang berjasa dan memberi peranan penting dalam proses kemerdekaan Republik Indonesia.
AR Baswedan terlibat dengan kalangan nasionalis dalam perjuangan kemerdekaan sejak tahun 1930-an.
Selain itu, AR Baswedan juga ikut masuk dalam pemerintahan Republik sejak awal kemerdekaan dan ikut berperan dalam mendapatkan dukungan diplomatik dari negara-negara Timur Tengah bagi Republik yang baru lahir ini.
“Tidak ada yang kurang dari Baswedan dalam perjuangannya bersama bangsa Indonesia,” kata dosen sejarah Islam International Islamic University Malaysia ini kepada hidayatullah.com Jakarta, Jumat (09/11/2018).
Baca: AR Baswedan dan Kasman Singodimedjo Jadi Pahlawan Nasional
Yang patut diteladani generasi sekarang dari AR Baswedan, menurut Alwi, adalah visi yang tepat dan keberanian dalam memperjuangkannya.
Alwi menceritakan, kala itu, AR Baswedan merupakan bagian dari masyarakat Arab di Indonesia yang statusnya warga asing.
Sebetulnya, kata Alwi, sudah ada kecenderungan integrasi dengan masyarakat Indonesia pada awal abad 20. Tapi banyak faktor yang kemudian memaksa orang-orang Arab menerima statusnya sebagai warga asing di bumi Nusantara.
“Baswedan dan beberapa anak muda Hadrami dari generasinya memiliki visi yang berbeda. Mereka percaya bahwa mereka adalah bagian dari Indonesia. Mereka memperjuangkan visi ini dan ikut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia bersama tokoh-tokoh lainnya,” pungkas Alwi.
Tokoh Partai Arab Indonesia (PAI) Abdul Rahman (AR) Baswedan dan Tokoh Muhammadiyah Kasman Singodimedjo dikukuhkan sebagai Pahlawan Nasional, Kamis (08/11/2018) oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta.* Andi