Hidayatullah.com– Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam sambutannya pada Reuni 212 di kawasan Monas, Jakarta, Ahad (02/12/2018) menekankan kembali pentingnya persatuan umat dan bangsa.
Anies menyatakan bahwa persatuan tersebut harus menjadi kebanggaan.
“Kita semua, yang hadir di tempat ini memiliki tanggung jawab. Tanggung jawab untuk menjaga persatuan,” ujarnya di panggung acara kepada -diperkirakan- 7 juta massa yang memadati kawasan Monas dan sekitarnya.
Menurutnya, yang unik dari Indonesia bukan hanya keberagamannya, bukan pula sekadar latar belakang warganya yang berbeda-beda.
“Yang unik dari Indonesia adalah di tempat ini hadir persatuan bagi seluruh rakyatnya. Kalau bicara keberagaman, banyak negeri lain lebih beragam dari kita, karena itu yang harus kita banggakan adalah persatuan,” ujarnya yang tampil mengenak peci hitam dan baju dinas kegubernuran warna putih.
Ia mengatakan, persatuan bukan sekadar sesuatu yang didatangkan oleh pihak lain. “Persatuan adalah hasil ikhtiar kita,” kata Anies.
Sedangkan kalau latar belakang, “tidak bisa kita berbuat apa-apa,” imbuhnya. Misalnya, tutur Anies, ia besar di Jogjakarta. Ada orang lain yang besar di Solo, di Banjar, di Minang, di Kalimantan. Latar belakang itu tidak bisa diubah. Berbeda halnya dengan persatuan.
“Persatuan hanya bisa dihadirkan dengan rasa keadilan. Keadilan yang harus dikembalikan. Insya Allah itu yang akan kita perjuangkan terus di DKI Jakarta ini. Mengembalikan agar rasa kesetaraan keadilan dirasakan oleh semuanya.”
Ia pun meyakini bahwa umat Islam khususnya peserta Reuni 212 itu, “Insya Allah kita akan menjadi bagian yang menjaga persatuan di republik ini.”
Tak lupa dalam kesempatan itu, Anies kembali menegaskan bahwa Monas milik seluruh rakyat Indonesia.
“Tempat ini adalah tempat untuk kita semua. Karena itu, tidak pernah ada kewajiban masuk menggunakan ktp di tempat ini. Katanya semalam beredar tuh ya.
Karena sudah pasti yang masuk ke sini pasti warga negara Indonesia. Pasti. Ini tetap milik umum, ini tetap milik semuanya. Monas bukan milik sekelompok orang, Monas adalah milik seluruh warga Indonesia,” ujarnya disambut tepuk tangan hadirin.
Reuni Akbar 212 yang digelar Ahad (02/12/2018) adalah gerakan simpatik atas aksi yang dilakukan tujuh juta warga Indonesia pada 2 Desember 2016 yang menuntut keadilan atas penistaan terhadap ayat suci Al-Qur’an oleh Gubernur DKI Jakarta saat itu, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Ahok akhirnya diputuskan bersalah dengan vonis 2 tahun penjara oleh hakim atas kasus penodaan agama pada Mei 2017. Ahok kini ditahan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.*