Hidayatullah.com– Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah siap membantu warga masyarakat dalam melaporkan kecurangan pemilu termasuk pilpres 2019 yang dilaporkan terjadi di berbagai daerah.
Fahri pun meminta kepada penyelenggara Pemilu 2019, yaitu Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum (DKPP) untuk serius menindaklanjuti laporan-laporan masyarakat.
“Saya mohon kepada penyelenggara pemilu; @KPU_ID @bawaslu_RI dan @DKPP_RI khususnya jangan menganggap remeh kecurangan yang dilaporkan masyarakat melalui foto dan video. Semua harus ditanggapi serius meski tidak dilaporkan. Untuk kepentingan itu saya akan coba bantu,” ujar Fahri, Jumat (19/04/2019).
Baca: Bawaslu Temukan Petugas KPPS Coblos Sendiri Sisa Surat Suara di Serang
Fahri pun mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam melaporkan semua bukti kecurangan yang dimiliki.
“Teman-teman, silakan kirim segala jenis bukti kecurangan (foto, video, file, dan lain-lain) ke akun saya ini. Saya langsung cc ke akun @bawaslu_RI @KPU_ID @DKPP_RI juga ke akun @DivHumas_Polri @Puspen_TNI agar melapor kecurangan jangan dianggap ancaman bagi pemerintah. Terima kasih!” ungkap Fahri lewat akun terverifikasinya di Twitter, @fahrihamzah.
Pantauan hidayatullah.com, Jumat sore, ajakan Fahri tersebut disambut antusias pengguna media sosial.
Sebagian mengunggah file-file yang diyakini bukti kecurangan pemilu 2019, baik di dalam negeri maupun yang terjadi di luar negeri, misalnya, seperti terlihat, sebuah video yang disebut diambil di Australia.
Baca: KPU Bantah Ada Kecurangan, Akui Kesalahan Data Hasil Pilpres
“Kalo @KPU_ID sudah ada pilihan presiden sendiri, kenapa harus di adakan pemilu??? Gak ada guna nya dong….rakyat cuma di jadikan topeng, cuma buang” uang negara aja. Udah aja langsung di lantik sendiri presiden pilihan KPU. #rakyatgeram,” sindir akun @Mrs_RG1 mengomentari unggahan Fahri.
“Betul Pak @Fahrihamzah Saya tadi DM ke Bang @FerdinandHutah2 untuk melakukan konpers dan buka segala kecurangan” yg terjadi selama pemilu ini sebelum @KPU_ID me realese hasil RC nya. 02 jangan hanya sekedar mengetahui nya, tidak ada guna nya kalo KPU sendiri tidak di permalukan,” tambahnya.
Sebelumnya diberitakan media ini bahwa KPU membantah jika telah terjadi kecurangan namun mengakui adanya kesalahan memasukkan data hasil pemungutan suara di sejumlah TPS pada website resmi KPU soal data.*