Hidayatullah.com– Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih turut mengkritik wacana pemerintah melalui Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) yang akan mendatangkan (impor) rektor asing.
Impor rektor untuk memimpin di sejumlah perguruan tinggi dalam negeri Indonesia dinilai telah menodai prestasi para akademisi sekaligus tak menghargai Sumber Daya Manusia (SDM) bangsa sendiri.
Fikri mempertanyakan, dampak negatif globalisasi saja belum mampu diatasi, mengapa pemerintah menambah persoalan baru dengan mengimpor rektor asing. Itu sangat ironis.
Legislator dapil Jateng IX ini melihat, banyak ironi di balik kebijakan Menristekdikti yang mengusulkan rektor asing bisa memimpin perguruan tinggi Indonesia.
Baca: Pengamat Nilai Lebih Baik Berdayakan Putra Bangsa daripada Impor Rektor
Bukankah, ungkapnya, pemerintah mengakhawatirkan intervensi asing. Mengapa justru mendatangkan rektor asing yang membuka kemungkinan intervensi tersebut.
“Kita mengkhawatirkan intervensi asing di era sekarang, malah kita impor rektor. Kita ingin menguatkan nasionalisme, jawabannya kok impor rektor. Bahkan, kita mencurigai dosen, mahasiswa, dan semua civitas academika kita sendiri dengan melakukan screening dari ideologi asing, kok, malah kita longgar dengan warga asing yang jelas mereka tak akan bisa menanamkan nilai-nilai ideologi negara kita,” ungkapnya, Kamis (08/08/2019), kutip laman resmi DPR RI.
Baca: Komisi X DPR: Urgensinya Apa Mendatangkan Rektor Asing
Politisi PKS ini pun menyerukan pemerintah sebaiknya tak mengimpor rektor asing, karena akan menimbulkan kisruh di kalangan akademisi.
Sebaliknya, pemerintah dinilai harus menghargai prestasi anak bangsa sendiri yang telah memajukan bangsa ini lewat perguruan tinggi.
“Lalu, bagaimana dengan orang-orang Indonesia di luar negeri yang malah tidak mau pulang karena tak diakomodasi kemampuannya. Apa tidak sebaiknya fenomena brain drain ini diatasi dengan mengundang mereka pulang,” tutur itu.*