Hidayatullah.com– Majelis Ulama Indonesia melalui Lembaga Pentashih Buku dan Konten Keislaman (LPBKI) MUI merilis buku panduan shalat berbasis augmented reality (AR) bernama Ishalat. Peluncuran itu dilakukan bersama Perum Percetakan Negera Republik Indonesia (PNRI) dan PT Trimega Raya dengan brand Millenial Era (ME) Creative.
Ketua LPBKI MUI, Prof Endang Soetari, mengungkapkan, peluncuran buku Ishalat menandakan bahwa cakupan tugas MUI khususnya LPBKI semakin luas.
Tugas LPBKI yang sebelumnya hanya menyasar buku cetak, kini juga merambah ke dunia digital.
“Ini berbentuk digital yang menunjukkan bahwa MUI memiliki pandangan yang luas bahwa MUI memiliki tugas bukan hanya tentang buku cetak, melainkan juga tentang dunia digital,” ujarnya di Jakarta kutip website resmi MUI, Kamis (15/08/2019).
Ketua MUI Bidang Informasi dan Komunikasi, KH Masduki Baidlowi, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada ME Creative dan Perum PNRI karena sudah mengisi konten positif untuk kalangan milenial utamanya dalam menyambut era Industri 4.0.
“Ini adalah kesempatan yang berbahagia, kami bisa bersilaturahim dengan PNRI dan ME Creative yang produknya sudah ditayangkan dan sudah ditashih dengan baik oleh LPBKI MUI,” katanya saat membuka peluncuran buku Ishalat tersebut pekan ini.
Menurut Baidlowi, buku seperti itu penting untuk menyambut era Industri 4.0. Pada era ini manusia akan semakin dikalahkan robot. “Itu salah satu pengertian paling sederhana dari Industri 4.0,” jelasnya.
Pada kesempatan itu, Dirut PNRI Djakfarudin Junus, mengatakan buku berbasis augmented reality ini adalah temuan baru yang diharapkan bisa memenuhi kebutuhan generasi milenial dan generasi-generasi setelahnya.
Djakfarudin berterima kasih karena LPBKI MUI telah mengeluarkan tashih terhadap buku ini sehingga buku ini mudah diterima di masyarakat.
“Kami bersyukur MUI telah mengeluarkan tashihnya sehingga kita bisa memasarkan ini dengan tenang,” katanya.
Sedangkan Direktur Utama ME Creative, Hilmy Zuhelmi, mengatakan, dengan teknologi augmented reality, maka buku ini nantinya tampil dalam format tiga dimensi. Melalui aplikasi bernama Ishalat, buku dua dimensi akan terlihat menjadi tiga dimensi.
“Harapannya aplikasi dan buku ini bisa mempermudah, membuat interaksi, dan membuat lebih praktis digunakan segala usia,” ungkapnya
Peluncuran buku yang berlangsung di Aula Buya Hamka, Gedung MUI Pusat, Menteng, Jakarta, Selasa (13/08/2019) itu dihadiri pengurus Komisi dan Lembaga di MUI Pusat, pimpinan ormas Islam tingkat pusat seperti Muslimat NU, Wanita Al-Irsyad, dan beberapa lembaga seperti Ma’arif Institute.*