Hidayatullah.com– Imam Besar Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab (HRS) mengkritik Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) bentukan Presiden Joko Widodo. HRS menilai BPIP diisi oleh orang-orang yang tidak memahami esensi Pancasila, tapi digaji besar ratusan juta rupiah.
Menurut Habib Rizieq, BPIP dibentuk oleh rezim yang tidak paham hakikat Pancasila.
“(BPIP) dengan anggota yang juga tidak paham esensi Pancasila, tapi digaji lebih dari Rp 100 juta per bulan tiap anggotanya hanya untuk menonton dagelan pengkhianatan pergeseran Pancasila dari dasar negara menjadi pilar negara,” ujarnya saat memberikan pidato dalam milad ke-21 FPI.
Menurut Habib Rizieq, Pancasila adalah dasar negara Republik Indonesia, bukan pilar negara. Akan tetapi, sebutnya, ada pihak yang menyebut Pancasila sebagai pilar negara. Hal ini katanya menunjukkan yang bersangkutan malah sama sekali tidak paham konstitusi dan gagal paham tentang dasar negara Republik Indonesia.
Ironisnya, kata Habib Rizieq, justru rezim perselingkuhan antara komunis sosialis dan liberal kapitalis yang mulai berkuasa sejak reformasi laten kiri 1998, yang merasa paling NKRI dan paling Pancasilais, telah dengan sengaja menggeser Pancasila yang berintikan Ketuhanan Yang Maha Esa dari dasar negara menjadi pilar negara.
“Dan parahnya mereka sosialisasikan pergeseran ilegal dan inkonstitusional tersebut secara sistematis melalui lembaga-lembaga tinggi negara bahkan melalui lembaga tertinggi negara,” ungkapnya lewat video yang disiarkan Front TV langsung dari Makkah, Arab Saudi, Sabtu (24/08/2019).
Habib Rizieq pun mengkritik tajam BPIP yang menurutnya seharusnya dibubarkan. Selain membuat boros negara, BPIP dinilai juga sangat berbahaya bagi eksistensi Pancasila.
“Jangan salahkan orang saat ini menyebut bahwa BPIP adalah badan pengkhianat ideologi Pancasila sehingga harus dibubarkan. Karena bukan saja pemborosan uang negara tapi juga sangat berbahaya buat eksistensi Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia. Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un,” ungkapnya.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Sementara itu, menanggapi pernyataan HRS tersebut, Plt Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Haryono mengaku enggan berkomentar banyak.
Menurut Haryono kepada media, Sabtu (24/08/2019), saat ini BPIP tetap fokus dalam tugasnya melakukan pembinaan ideologi pancasila.
Menurutnya, kalau semua komentar masyarakat itu ditanggapi, waktunya hanya habis untuk menanggapi itu.
Secara terpisah, Tenaga Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin, mengklaim pemerintah selama ini terus berupaya menjaga Pancasila, salah satu langkahnya dengan membentuk BPIP.* SKR/dari berbagai sumber