Hidayatullah.com– Proses pemilihan calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (capim KPK) terus menuai sorotan. Termasuk dari kalangan guru besar.
Sebanyak 20 orang profesor yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia menyurati Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal pemilihan capim KPK.
Para guru besar yang tergabung dalam guru besar antikorupsi itu menginginkan Jokowi agar memastikan pimpinan KPK nantinya merupakan sosok berintegritas dan tidak bermasalah.
Para profesor tersebut mengirimkan surat siang ini, Senin (02/09/2019), ke Jokowi, sebelum sang presiden mengumumkan hasil seleksi panitia dijadwalkan pada Senin sore.
“Pertama, besar harapan kami agar bapak Presiden melihat integritas dari calon yang akan diberikan oleh Pansel. Prinsip integritas mutlak harus dimiliki oleh lima komisioner KPK terpilih karena mereka yang nantinya akan memimpin sebuah lembaga anti korupsi,” bunyi salah satu poin isi surat mereka.
Sebagaimana diketahui, berikut isi lengkap suratnya:
Kepada Yth,
Presiden Republik Indonesia
Bapak Ir Joko Widodo
Di Jakarta
Hal: Permintaan untuk memilih Calon Pimpinan KPK yang berintegritas dan tidak bermasalah
Dengan Hormat,
Bapak Presiden Joko Widodo yang terhormat, semoga Bapak dalam keadaan sehat dan terus berkomitmen untuk memberantas korupsi.
Seperti yang Bapak ketahui bahwa saat ini telah berlangsung proses seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Agenda ini amat penting karena lima orang yang akan terpilih menjadi Komisioner akan menentukan arah KPK dan pemberantasan korupsi di Indonesia selama empat tahun ke depan.
Proses seleksi kali ini sudah hampir memasuki tahap akhir dan nantinya Bapak Presiden akan menerima hasil seleksi yang dilakukan oleh Panitia Seleksi (Pansel). Untuk itu izinkan kami menyampaikan beberapa hal kepada Bapak Presiden untuk dijadikan sebuah pertimbangan.
Pertama, besar harapan kami agar bapak Presiden melihat integritas dari calon yang akan diberikan oleh Pansel. Prinsip integritas mutlak harus dimiliki oleh lima komisioner KPK terpilih karena mereka yang nantinya akan memimpin sebuah lembaga anti korupsi.
Kedua, penting juga bagi Bapak Presiden untuk melihat rekam jejak para calon Komisoner KPK. Kami yakin, Bapak Presiden menginginkan lima Komisioner KPK mendatang merupakan figur yang tidak bermasalah atau mempunyai catatan negatif di masa lalu, baik secara etik maupun hukum. Hal ini penting untuk menjaga kredibilitas kelembagaan KPK di mata masyarakat dan dunia internasional.
Sekian surat ini kami sampaikan. Besar harapan kami Bapak Presiden akan terus memperkuat KPK dengan cara selektif dalam memilah nama-nama calon Komisioner KPK yang disampaikan oleh Pansel. Terima kasih.
Hormat kami,
Guru Besar Anti Korupsi
1. Prof Komaruddin Hidayat (Guru Besar Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah)
2. Prof Sigit Riyanto (Guru Besar Universitas Gajah Mada)
3. Prof Purwo Santoso (Guru Besar Universitas Gajah Mada)
4. Prof Syamsuddin Haris (Guru Besar LIPI)
5. Prof Mochtar Pabottingi (Guru Besar LIPI)
6. Prof Hibnu Nugroho (Guru Besar Universitas Jenderal Soedirman)
7. Prof Hariadi Kartodihardjo (Guru Besar Institut Pertanian Bogor)
8. Prof Asep Saefuddin (Guru Besar Institut Pertanian Bogor)
9. Prof Bramasto Nugroho (Guru Besar Institut Pertanian Bogor)
10. Prof Sonny Priyarsono (Guru Besar Institut Pertanian Bogor)
11. Prof Didik Suharjito (Guru Besar Institut Pertanian Bogor)
12. Prof Yusram Massijaya (Guru Besar Institut Pertanian Bogor)
13. Prof Endriatmo Soetarto (Guru Besar Institut Pertanian Bogor)
14. Prof Farida Patittingi (Guru Besar Universitas Hasanuddin)
15. Prof Sulistyowati Irianto (Guru Besar Universitas Indonesia)
16. Prof Antonius Nanang Tyasbudi (Guru Besar Institut Teknologi Bandung)
17. Prof Agustinus Kastanya (Universitas Pattimura)
18. Prof Ningrum Natasya Sirait (Guru Besar Universitas Sumatera Utara)
19. Prof Werry Darta Taifur (Guru Besar Universitas Andalas)
20. Prof Zainul Daulay (Guru Besar Universitas Andalas).* (SKR/INI)