Hidayatullah.com– Belasan ribu santri di Jawa Timur menggelar shalat Istisqa yaitu shalat meminta kepada Allah Subhanahu Wata’ala agar diturunkan hujan dan berakhirnya kemarau panjang, Sabtu (14/09/2019).
Mereka adalah para santri Pondok Pesantren Sunan Drajat, Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur bersama Madrasah Kader Nahdlatul Ulama (MKNU) dan Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jatim.
Selain shalat Istisqa, mereka juga menggelar shalat gaib untuk Presiden Ketiga Republik Indonesia (almarhum) BJ Habibie yang wafat pada Rabu (11/09/2019) lalu di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.
Baca: MUI: Habibie Penggerak Bangkitnya Gerakan Modernisasi Islam
Menurut Sekretaris ISNU Jatim, M Dawud, shalat dengan jumlah jamaah 12 ribu santri itu merupakan gagasan dari KH Abdul Ghofur, Pengasuh Pondok Pesantren Sunan Drajat.
“Kami juga hadir untuk memberikan sumbangsih bagi masyarakat. Shalat Istisqa ini salah satu bentuknya,” kata Dawud di sela-sela kegiatan itu di Lamongan, Sabtu (14/09/2019) kepada wartawan.
Shalat mulai digelar pukul 13.00 WIB di lapangan kawasan pondok di bawah terik matahari. Sebelum shalat Istisqa, didahului shalat ghaib untuk BJ Habibie.
Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar bertindak memimpin shalat, lalu menyampaikan khutbah dan doa.
Lewat khutbahnya, Kiai Marzuki mengingatkan kemarau yang panjang dan berkurangnya rezeki barangkali disebabkan nikmat yang diberikan Allah yang seharusnya digunakan untuk kemaslahatan umat justru dipakai untuk maksiat.
“Kalau saat ini terjadi kemarau panjang dan paceklik, karena kita kurang bertaqwa. Istighfar dan taubat akan mengembalikan rizki kita,” terangnya kutip Antaranews.
Ia pun mengingatkan agar masyarakat tak mudah terpecah belah, dan tidak saling menghujat serta menyebarkan hoax.
Baca: DPR Minta Jokowi Gerak Cepat Tangani Bencana Kabut Asap
“Perpecahan sesama Muslim, menjadi sebab turunnya azab. Bersatu dan berjamaah mendatangkan rahmat dari Allah Subhanahu Wata’ala. Mari setelah Pemilu, Pilpres, Pilkada, atau Pilkades, kita bersatu lagi,” ajaknya.
Diketahui, kekeringan melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Lamongan akibat kemarau panjang. Sejumlah desa yang terdampak kekeringan antara lain Desa Sumberagung, Kacangan di Kecamatan Modo serta Desa Sambangan dan Bulumargi di Kecamatan Babat.*