Hidayatullah.com– Menkopolhukam Wiranto terkena dua tusukan di bagian perut, setelah kejadian penyerangan di alun-alun Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019), kata Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Berkah Pandeglang, Banten, Firman.
“Untuk Pak Wiranto ada dua tusukan di perut,” ujar Firman ditemui di RSUD Berkah Pandeglang, Kamis kutip Antaranews.
Menurutnya, selain Wiranto, petugas medis juga menangani tiga orang lain yang juga terkena tusukan. Yaitu ajudan Wiranto, Kapolsek Menes, dan seorang pegawai Universitas Mathla’ul Anwar.
Sebelum dibawa ke RSUD Berkah, Wiranto dan tiga korban lainnya, kata dia, sempat mendapat perawatan di Puskesmas Menes. Tidak lama setelah mengalami penyerangan, Wiranto yang dalam keadaan tidak sadar langsung dilarikan ke RSUD Pandeglang untuk mendapatkan pertolongan awal.
Usai mendapatkan penanganan, Wiranto diterbangkan ke Jakarta dengan menggunakan helikopter untuk mendapat penanganan di RSPAD Gatot Soebroto.
Baca: Menkopolhukam Wiranto Diserang, Alami Luka, Dibawa ke RSPAD
Pihak kepolisian mengamankan dua orang yang diduga melakukan penyerangan terhadap Wiranto. Kedua tersangka saat ini diamankan di Mako Polsek Menes Polres Pandeglang.
Informasi yang diperoleh, dua orang pelaku penusukan itu atas nama Fitri Andriana Binti Sunarto, bertempat tanggal lahir di Brebes, 5 Mei 1998, dengan alamat di Desa Sitanggai, Kecamatan Karangan, Kabupaten Brebes. Untuk saat ini orang itu tinggal atau mengontrak rumah di Kampung Sawah, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang.
Kemudian orang diduga pelaku ke dua atas nama Syahril Alamsyah. Kelahiran Medan, 24 Agustus 1988, beralamat di Jl Syahrial VI No 104 LK, Desa Tanjung Mulia Hilir, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, Sumatera Utara.
Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR Mardani Ali Sera meminta penyerangan terhadap Wiranto diusut tuntas, bukan hanya pada memproses pelaku penyerangan saja.
“Perlu ada investigasi menyeluruh terhadap kasus ini. Ini bisa menjadi preseden buruk ke depan,” ujarnya, Kamis.*