Hidayatullah.com– Lingkungan keilmuan tidak bisa dipisahkan dari dunia kepenulisan. Terlebih bagi tingkat perguruan tinggi seperti lingkungan mahasiswa di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir. Budaya literasi ini adalah juga tradisi para ulama dalam menyampaikan ilmu. Sebagai mahasiswa, kita pun perlu mengasah keterampilan tersebut agar warisan tradisi ulama tidak terputus.
Kesempatan berharga ini hadir ketika salah seorang jurnalis senior Hidayatullah Media, Pambudi Utomo berkunjung ke Mesir beberapa hari lalu. HIMAYAH (Himpunan Mahasiswa Hidayatullah) Mesir segera mengadakan rangkaian Bincang Jurnalistik bersama beliau yang kini menjabat sebagai pemimpin redaksi majalah Suara Hidayatullah ini.
Bincang sesi pertama digelar pada Sabtu malam, 26 Oktober 2019 pukul 20.00 sampai 22.00 CLT. Kegiatan yang bertempat di Baitul Hadharah, Nasr City, Kairo ini diramaikan oleh 22 orang kader Hidayatullah dengan dimoderatori oleh Thohirin, mahasiswa tingkat dua Fakultas Syariah Islamiyah.
Lelaki yang tinggal di kota Malang ini penyampaiakan pengalaman pribadinya, juga tim Suara Hidayatullah sebagai jurnalis. Banyak pengalaman menarik di balik hadirnya Majalah Suara Hidayatullah yang merupakan salah satu media Islam yang masih eksis sampai ini. Ada pengalaman unik, menegangkan, juga tak jarang yang menggelitik.
Ia juga menitikberatkan pada pentingnya mulai menulis bagi generasi saat ini. Media telah terbuka lebar, wadah untuk menyalurkan ide sudah tersedia, sehingga tinggal kontribusi yang dinanti-nanti.
“Ilmu bermacam-macam yang didapat selama belajar di sini kalau hanya disimpan di bawah bantal itu sayang,” ujarnya.
Perihal kendala mendasar saat bingung hendak menulis, Ustadz Pambudi memberi solusi dengan memulai menulis dulu,” Beberapa dari kita sanggup bicara atau berdiskusi hingga berlarut-larut, tetapi mogok ketika harus menulis. Solusinya mulai saja dengan menuangkan bahan obrolan itu ke dalam bentuk tulisan.”
Setelah sesi tanya-jawab, acara Bincang Jurnalistik ini pun diakhiri. Rencananya, pekan depan akan dilanjutkan kegiatan yang sama dengan penekanan pada praktek kepenulisan. Setiap peserta diwajibkan mengumpulkan satu naskah tulisan bebas untuk dibedah di dalam forum. Auda Zaki