Hidayatullah.com– Rocky Gerung selaku pengamat pendidikan menyoroti slogan pada spanduk di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang dipasang untuk memperingati Hari Guru Nasional. Slogan tersebut berbunyi “Guru Penggerak Indonesia Maju”, yang merujuk pada visi “Indonesia Maju” Presiden Joko Widodo.
Rocky mempertanyakan hal tersebut, apakah pembuatannya sesuai akal sehat atau hanya slogan semata.
Rocky mengungkapkan hal itu pada diskusi publik memperingati Hari Guru Nasional yang diadakan FPKS bertema ‘Derita Guru dalam Sistem Pendidikan Indonesia’ di Ruang KK 2, Gedung Nusantara I, Kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (26/11/2019).
“Slogan Hari Guru, ‘Guru Penggerak Indonesia Maju’. Di sini (tema diskusi, red) disebutkan guru menderita. Bagaimana guru bisa memajukan Indonesia kalau menderita?” tanyanya.
Baca: Kemdikbud: Tugas Guru Bukan Mengajar Saja, Tapi Mendidik juga
Rocky menjelaskan bahwa sesungguhnya guru adalah rahim bangsa, sehingga kemajuan Indonesia ditentukan oleh guru-guru yang berakal sehat.
“Saat Jepang dibom atom, Kaisar perintahkan untuk menghitung jumlah guru yang tersisa. Mereka fokus membangun pendidikan terlebih dulu,” kata Rocky.
“Bila guru adalah penggerak kemajuan Indonesia, maka siapa yang menggerakkan para guru?” tanya dosen yang dikenal publik sebagai “presiden akal sehat” ini.
Baca: PKS Minta Para Orangtua Murid Tidak Mengkriminalisasi Guru
Menurut Rocky, ide pada frasa “Indonesia Maju” juga harus jernih terlebih dahulu untuk menggerakkan para guru.
“Kita harus mendudukkan persoalan dengan akal sehat. Jangan kita membayangkan masa depan dengan memori di masa lalu yang buruk,” tutur Rocky merujuk pada permasalahan-permasalahan terkait guru yang masih dihadapi dunia pendidikan Indonesia.* Abdul Mansur J