Hidayatullah.com- Baru-baru ini, Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia mengirim surat ke Majelis Ulama Indonesia (MUI). Lewat surat itu, Dubes AS meminta diundang oleh MUI agar ikut di acara Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) VII yang akan digelar MUI di Bangka Belitung penghujung bulan ini.
Adanya kiriman surat dari Dubes AS itu dibenarkan oleh pihak MUI. Tapi untuk saat ini, MUI belum bisa memenuhi permintaan undangan tersebut. Karena, menurut Wakil Ketua Umum MUI KH Muhyiddin Junaidi, terbatasnya fasilitas di daerah tempat kongres.
“Iya, permintaan itu kita tampung, tapi untuk saat ini kita belum membuka ruang untuk mengundang negara-negara lain. Seperti negara adidaya, karena kegiatannya juga di daerah, dan fasilitasnya terbatas,” ujar Kiai Muhyiddin kepada hidayatullah.com saat ditemui di kantor MUI, Jakarta, Selasa (11/02/2020).
Muhyiddin tidak tahu menahu alasan permintaan Dubes AS untuk hadir pada kongres di Babel itu.
“Mereka minta mungkin karena mereka ingin mengetahui, kami tidak tahu, alasan mereka ingin hadir,” ungkapnya.
Muhyiddin mengatakan kondisi saat ini lagi kurang bagus bila menerima permintaan undangan Dubes AS.
“Menimbang kondisinya yang kurang kondusif maka kita putuskan untuk sementara waktu kita batasi,” ujarnya.
Namun, Muhyiddin membantah jika MUI menolak, tapi katanya memang tidak memungkinkan.
“Kami tidak menolak, tapi sementara waktu kami dibatasi,” tegasnya.
Di sisi lain, MUI akan mengundang negara-negara sahabat yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk menghadiri KUII ke-7 itu.* Azim Arrasyid