Hidayatullah.com– Polda Metro Jaya menyusun skema simulasi pembatasan akses dari dan menuju Jakarta, setelah Pemprov DKI Jakarta memperpanjang masa status Tanggap Darurat Bencana Covid-19 selama dua pekan hingga 19 April 2020.
Simulasi pembatasan akses kendaraan itu, menurut kepolisian, sebagai antisipasi untuk menghalau penyebaran virus corona atau Covid-19.
Namun, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus di Jakarta, Ahad (29/03/2020), menegaskan Jakarta tak dalam kondisi atau akan melakukan ‘lockdown‘.
Sebelumnya, Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengatakan, perpanjangan masa status Tanggap Darurat tersebut setelah pertemuan dengan jajaran Forkopimda, khususnya Kodam Jaya dan Polda Metro Jaya, pada Sabtu (28/03/2020).
Anies kemarin mengatakan bahwa situasi Jakarta masih social distancing dan physical distancing, serta tidak ada karantina wilayah atau lockdown.
“Itu artinya kegiatan bekerja dari rumah untuk jajaran Pemerintahan, Polda, dan Kodam yang terkait sipil itu akan juga terus bekerja di rumah,” ujar Anies di Pendopo Balai Kota Jakarta kutip Siaran Pers PPID Provinsi DKI Jakarta.
Anies menegaskan, perpanjangan masa status Tanggap Darurat Bencana Covid-19 juga berlaku untuk kebijakan penutupan tempat wisata, penutupan lokasi hiburan, serta meniadakan kegiatan belajar-mengajar di sekolah.
Anies pun mengimbau masyarakat agar tetap tinggal di rumah dan tidak bepergian, kecuali untuk kegiatan yang esensial seperti kegiatan yang berkaitan dengan kebutuhan pokok dan kesehatan.
Anies juga berpesan kepada masyarakat agar tidak meninggalkan Jakarta, dalam hal ini pulang ke kampung halaman atau dikenal istilah mudik.
“Kami meminta kepada seluruh masyarakat Jakarta untuk tidak meninggalkan Jakarta ke luar, khususnya ke kampung halaman. Pesan ini sesungguhnya sudah disampaikan berkali-kali,” katanya.
“Saya berharap kepada semuanya ambil sikap bertanggung jawab dengan tetap tinggal di Jakarta dan jangan pulang kampung apalagi bila yang bersangkutan berstatus sebagai Orang Dalam Pemantauan,” katanya juga.
Meskipun Jakarta saat ini tidak sedang lockdown, menurut Polda Metro Jaya, namun pihaknya harus tetap menggelar latihan. “Apapun yang terjadi kita sudah latihan,” ujar Yusri saat dikonfirmasi di Jakarta, Ahad kutip Antaranews.com.
Menurutnya, Polda Metro Jaya akan bertindak untuk menegakkan keputusan yang diambil oleh pemerintah. Sehingga, jajarannya menggelar latihan untuk bersiap terhadap apapun keputusan pemerintah.
Menurutnya, Jakarta belum mengenal karantina, tapi kalau pemerintah mau laksanakan, ia mempersilakan.
“Tapi kita sudah latihan, kita harus latihan dulu,” sebutnya.
Saat ini katanya jajaran kepolisian di wilayah sedang mengumpulkan data di masing-masing wilayah.
“Jadi kita latihan simulasi situasi sekarang ini. Jadi kita minta data di masing-masing wilayah, kumpulkan, rapatkan, dibikin pelatihan bersama. Jadi besok-besok apapun yang terjadi sudah siap,” ujarnya.* (SKR)