Hidayatullah.com– Tiga skema disiapkan Pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) dalam rangka meringankan beban mahasiswa terdampak virus corona jenis baru (Covid-19).
“Usulan para Pimpinan (UIN/IAIN/Ketua) PTKIN untuk meringankan beban mahasiswa diapresiasi Menteri Agama,” ujar Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Prof M Arskal Salim GP di Jakarta, Selasa (05/05/2020) dalam siaran pers Kementerian Agama.
Disebutkan, tiga skema itu telah dibahas bersama pada rapat koordinasi daring antara Ditjen Pendidikan Islam dan pimpinan PTKIN se-Indonesia (30/04/2020).
Menurutnya, pimpinan PTKIN sejak awal berkomitmen meringankan beban mahasiswa PTKIN akibat wabah global Covid-19.
Adapun tiga langkah yang disepakati akan di tempuh tersebut, yakni, pertama, memberi kesempatan bagi tiap mahasiswa yang ekonomi orang tuanya terdampak Covid-19 untuk mengajukan surat permohonan banding Uang Kuliah Tunggal (UKT) pada masa pembayaran semester ganjil 2020-2021.
Namun, mengingat katanya tak semua orang tua mahasiswa terkena dampak Covid-19, tentu upaya banding hanya diberikan kepada mereka yang benar-benar terdampak.
Misalnya, kata dia, orang tuanya terkena PHK atau sebab lainnya yang relevan.
“Kita membuka kesempatan bagi mahasiswa terdampak Covid-19 untuk mengajukan keringanan UKT kepada Rektor/Ketua masing-masing,” katanya.
Kedua, tambah Arskal, PTKIN memberikan bantuan atau subsidi paket data internet terhadap mahasiswa sehingga bisa membantu mengikuti proses pembelajaran daring dengan baik.
“Sebagian PTKIN telah menjalin kerjasama dengan provider indosat dan telkomsel untuk membantu meringankan mahasiswa,” sebutnya.
Ketiga, melakukan gerakan empati sosial secara masif. Adapun jenis dan bentuk gerakan diserahkan kepada PTKIN masing-masing.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Misalnya UIN Walisongo yang menyisihkan honor tunjangan jabatan untuk pencegahan penyebaran Covid-19 di kampus dan masyarakat sekitar,” sebutnya.
Langkah itu menurutnya diambil dengan memperhatikan aspirasi mahasiswa, selain juga memperhatikan situasi perkembangan pandemi Covid-19 secara nasional.
Menurutnya, pihaknya memperhatikan dan memahami menurunnya ekonomi mahasiswa atau wali mahasiswa, maupun kesulitan akibat pemberlakukan pembelajaran jarak jauh atau daring.
“Kami harap ini dapat menjadi solusi bersama,” sebutnya.*