Hidayatullah.com– Sejumlah tokoh politik mengadakan pertemuan di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan pada Ahad, (02/08/2020) sore. Para tokoh itu, antara lain Prof Din Syamsuddin sepakat untuk mendeklarasikan berdirinya Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI). Koalisi itu ke depan akan gencar memberikan kritik terhadap pemerintah saat ini.
Din Syamsuddin dalam sambutannya mengatakan, “kapal” besar Indonesia telah goyang dan hampir karam. Untuk itu perlu gerakan menyelamatkan Indonesia, yang berarti menyelamatkan jutaan keluarga karena kepala keluarganya kini tidak bisa lagi bekerja karena kena PHK.
“Menyelamatkan Indonesia adalah menyelamatkan dari oligarki, kleptokrasi, korupsi, dan politik dinasti,” kata Prof Din pada kesempatan itu.
Din menegaskan, gerakan menyelamatkan Indonesia adalah gerakan amar makruf nahi munkar yang harus dilakukan setiap umat. Karena perjuangan menyelamatkan berat, sebab lingkaran setan yang membuat tidak tahu dari mana memulainya.
“Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia pada pemahaman saya adalah sebuah gerakan moral seluruh elemen-elemen dan komponen bangsa lintas agama, suku, profesi, kepentingan politik kita bersatu, kita bersama-sama sebagai gerakan moral untuk menyelamatkan Indonesia,” tegasnya.
“Insya Allah gerakan moral rakyat Indonesia ini akan berlangsung dan saya selalu mengatakan perjuangan kita tidak ada titik kembali,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Din mengungkapkan beberapa hal yang menjadi dasar lahirnya kelompok ini, seperti adanya pembahasan untuk berbagai aturan yang dianggap menyimpang. Mulai dari Rancangan UU Haluan Ideologi Pancasila (HIP), minerba, hingga Omnibus Law.
Dalam kegiatan yang sama, tokoh lainnya, Ahmad Yani menyampaikan pendapatnya bahwa saat ini di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo, Indonesia semakin mengalami keterpurukan.
Bahkan pemerintah menurutnya sudah tak menjalankan tugas seperti seharusnya dan menjadi penyelewengan dari dasar-dasar negara.
“(Koalisi ini) berpangkal dari penyelewangan terhadap cita-cita dan arah dari kemerdekaan dan proklamasi kita sebagaimana yang tertuang dalam pembukaan UUD,” ujar Yani.
Yani menyebut koalisi ini sudah didukung berbagai kalangan yang tersebar di berbagai daerah. Terhitung sudah ada 150 tokoh yang akan ikut bersama pihaknya mengkritisi kebijakan pemerintah.
“Dari awal ini yang sudah bersedia ikut ada sekitar 150 lebih dan terus menerus menyatakan dukungan. Tidak hanya di Jakarta tapi juga di seluruh Indonesia,” jelasnya.
Pantauan hidayatullah.com para tokoh dan aktivis yang hadir dalam acara itu antara lain Din Syamsuddin, Abdullah Hehamahua, Rocky Gerung, MS Ka’ban, M Said Didu, Refly Harun, Syahganda Nainggolan, Prof Anthony Kurniawan, Rohmat Wahab, Ahmad Yani, Adhie M Massardi, Moh Jumhur Hidayat, Ichsanudin Noorsy, Hatta Taliwang, Marwan Batubara, Edwin Sukowati, Joko Abdurrahman, Habib Muhsin Al Atas, Tamsil Linrung, Eko Suryo Santjojo, Chusnul Mariyah, dan Sri Bintang Pamungkas.* Azim Arrasyid