Hidayatullah.com–Setidaknya 123 dokter telah kehilangan nyawa karena virus corona baru di Indonesia sejak pandemi dimulai pada Maret, kata asosiasi dokter pada hari Senin (28/09/2020). Asosiasi dokter mencatat peningkatan signifikan jumlah dokter yang meninggal akibat Covid-19 dalam 2 bulan terakhir
Halik Malik, juru bicara Ikatan Dokter Indonesia (IDI), kepada Anadolu Agency mengatakan di antaranya adalah dokter umum, dokter spesialis, hingga guru besar. “Angka kematian tertinggi tercatat di Provinsi Jawa Timur dengan 30 dokter,” kata Malik.
Asosiasi mencatat peningkatan signifikan dalam jumlah dokter yang meninggal karena Covid-19 dalam dua bulan terakhir. Jumlah pasien yang tinggi menyebabkan kelelahan ekstrem di antara petugas kesehatan, membuat mereka lebih rentan terhadap virus.
Malik mengatakan rumah sakit kewalahan dengan meningkatnya jumlah infeksi dan kematian di antara petugas kesehatan. Dia menambahkan bahwa asosiasi telah menerbitkan pedoman standar perlindungan dokter untuk mengurangi tingkat kematian berdasarkan tingkat risikonya.
Pedoman perlindungan mencakup penggunaan alat pelindung diri (APD), durasi kerja, zonasi kamar untuk pasien dan ventilasi kamar. Negara itu pada hari Senin melaporkan 3.509 kasus virus corona baru, menjadikan penghitungan nasional menjadi 278.772 kasus, menurut Kementerian Kesehatan.
Setidaknya 87 lebih kematian terkait virus mendorong jumlah kematian menjadi 10.473, sementara pemulihan di negara kepulauan itu melonjak 3.856 menjadi mencapai 206.870. Indonesia memiliki jumlah infeksi virus Corona tertinggi kedua di antara negara-negara anggota ASEAN, hanya di belakang Filipina yang sejauh ini tercatat 307.288 kasus.*