Hidayatullah.com- Siapa Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia periode 2020-2025 segera terjawab nanti malam, Kamis (26/11/2020 dalam Musyawarah Nasional (Munas) X.
Ketua Panitia Pengarah Munas MUI ke 10, KH Abdullah Jaidi, menyampaikan bahwa pemilihan jajaran kepengurusan baru dilakukan hari ini dan hasilnya pun dapat diketahui malam ini.
Memang, di antara agenda utama MUI dalam Munas ini adalah menentukan kepengurusan baru periode 2020-2025 menggantikan kepengurusan yang sebelumnya.
“Tim formatur akan dipilih nanti malam, lalu malam ini juga mereka akan sidang, memilih dewan pimpinan harian dan dewan pertimbangan MUI yang kemudian diplenokan hasilnya itu malam ini juga,” ujar Abdullah Jaidi sesaat sebelum memimpin Pleno Pembacaan Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Periode 2015-2020 di Munas X MUI, Jakarta, Kamis (26/11/2020).
Tim formatur yang dipilih itu akan berisikan 17 orang yang mana di antaranya adalah demisioner Ketua Umum MUI KH Ma’ruf Amin, Sekretaris Jenderal MUI Pusat Anwar Abbas, dan Ketua Dewan Pertimbangan MUI Pusat Prof Din Syamsuddin.
Selain itu, ada pula utusan dari MUI provinsi, ormas-ormas di bawah naungan MUI, utusan perguruan tinggi, dan pesantren yang juga akan masuk ke dalam bagan tim formatur.
“Ada juga tujuh orang itu dari MUI provinsi dari tujuh zona, dan dari 14 peserta ormas yang hadir offline (luring) akan dipilih lima orang, lalu satu utusan dari perguruan tinggi dan satu utusan dari pesantren,” kata Jaidi.
Tugas tim formatur tak sebatas untuk pemilihan ketua umum dan mandataris saja, tapi juga memilih 22 nama untuk menduduki Dewan Pimpinan MUI dan juga 7 nama untuk menduduki Wantim MUI.
“Ini berbeda dengan ormas-ormas yang lain yang hanya memilih ketua umum, mandataris, kemudian ketua umum memilih jajarannya. Kalau MUI ini memilih segenap kepengurusan, baik dewan pimpinan MUI maupun Wantim MUI,” kata Jaidi.
Ia menegaskan bahwa sistem pemilihan kepengurusan di MUI mengedepankan asas musyawarah mufakat dan jauh dari hiruk pikuk politik. Sebab, bagaimanapun MUI merupakan wadah ulama yang menjadi teladan umat secara luas.
Sementara itu, sejumlah nama mencuat ke publik untuk menduduki kursi Ketua Umum MUI 2020-2025. Sebagaimana siaran pers panitia Munas X MUI, Kamis, di antara nama yang muncul itu adalah Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, KH Miftachul Akhyar, Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, Prof KH Nasaruddin Umar, Sekjen MUI demisioner Buya Anwar Abbas, dan Wakil Ketua umum demisioner KH Muhyidin Djunaidi.
Munas X MUI mengangkat tema “Meluruskan Arah Bangsa dengan Wasathiyatul Islam, Pancasila, dan UUD NRI 1945, secara Murni, dan Konsekuen.” Munas X MUI akan membahas sejumlah agenda penting antara lain fatwa, rekomendasi, dan pergantian kepengurusan dan puncak pimpinan MUI untuk periode 2020-2025.
Munas X MUI berlangsung di Hotel Sultan Jakarta, 25-27 November 2020. Munas digelar secara luring dan daring. Peserta luring adalah pengurus MUI Pusat dan perwakilan daerah, sementara peserta daring adalah para pengurus daerah.*