Hidayatullah.com–Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Nadiem Makarim menyampaikan komitmennya untuk melanjutkan transformasi pendidikan dan pemajuan kebudayaan di tahun 2021. Mengawali pergantian tahun Nadiem berharap pendidikan lebih berkualitas untuk semua orang.
“Strategi transformasi yang begitu besar dan kerja yang tak kenal henti mungkin disalahartikan sebagai tidak fokusnya upaya transformasi. Namun, jika dipahami lebih dalam, semua yang dikerjakan Kemendikbud menyasar pada pendidikan yang berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia,” kata Nadiem dalam keterangan tertulis, Rabu (06/01/2020).
Nadiem pun menuturkan strategi utama peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Diantaranya pembangunan infrastruktur dan teknologi, kemudian penguatan kebijakan, prosedur, dan pendanaan.
“Ketiga (terakhir), penguatan kepemimpinan, masyarakat, dan kebudayaan; serta keempat, penguatan kurikulum, pedagogi, dan asesmen. Semua kebijakan Kemendikbud berujung pada upaya menghadirkan transformasi yang bermakna dan membawa bangsa ini kepada kemajuan,”beber Nadiem.
Lebih jauh, ‘Merdeka Belajar’ kata Nadiem pada 2021 akan terus didorong pengaplikasiannya, salah satunya adalah dengan melakukan pembiayaan pendidikan untuk Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah dengan target 1,095 juta mahasiswa, KIP Sekolah dengan target 17,9 juta siswa, layanan khusus pendidikan masyarakat dan kebencanaan dengan target 42.896 sekolah.
“Tunjangan profesi guru dengan target 363 ribu guru, dan pembinaan Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN), dan bantuan pemerintah kepada 13 SILN dan 2.236 lembaga,” terangnya.
Fokus selanjutnya pada ‘Merdeka Belajar 2021’ adalah program pembinaan peserta didik, prestasi, talenta, dan penguatan karakter. Prioritas ini akan diciptakan melalui tiga layanan pendampingan advokasi dan sosialisasi penguatan karakter, pembinaan peserta didik oleh 345 pemerintah daerah, serta peningkatan prestasi dan manajemen talenta kepada 13.505 pelajar.
Sementara itu, Kemendikbud menargetkan akan melakukan pendidikan kepada 19.624 guru penggerak, sertifikasi terhadap 10.000 guru dan tenaga kependidikan, rekrutmen guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) oleh 548 pemerintah daerah, serta penjaminan mutu,sekolah penggerak, danorganisasi penggerak kepada 20.438 orang guru.
Prioritas berikutnya adalah dalam peningkatan kurikulum dan asesmen nasional Kemendikbud akan melakukan pelatihan kurikulum baru kepada 62.948 guru dan tenaga kependidikan, pendampingan dan sosialisasi implementasi kurikulum dan asesmen di 428.957 sekolah, serta mengembangkan 4.515 model kurikulum dan perbukuan hingga akreditasi standar nasional pendidikan di 94.912 lembaga.
Prioritas yang tak kalah pentingnya adalah Kampus Merdeka. Kemendikbud mendukung sepenuhnya pencapaian indeks kinerja utama (IKU) bagi 75 PTN (BOPTN), peningkatan kelembagaan pendidikan tinggi, competitive fund dan matching fund bagi Perguruan Tinggi Negeri maupun Perguruan Tinggi Swasta.
“Peningkatan kualitas SDM, peningkatan kualitas pembelajaran dan kemahasiswaan sehingga tercipta 50 ribu mahasiswa berwirausaha 400 ribu mahasisa Kampus Merdeka, 660 program studi terkait inovasi pembelajaran digital, serta pengembangan kelembagaan perguruan tinggi,” pungkasnya.*