Hidayatullah.com– Pemuka agama Islam keturunan Tionghoa, Muhammad Ramdhan Effendi atau yang lebih dikenal dengan nama Anton Medan meninggal dunia. Informasi dihimpun hidayatullah.com, Anton Medan menghembuskan nafas terakhirnya pada Senin (15/03/2021) sore di kediamannya di Cibinong, Bogor, Jawa Barat.
Ketua Umum Persatuan Islam Tionghoa (PITI), Ipong Hembiring Putra, kepada wartawan menyebutkan, Anton Medan meninggal dunia setelah berjuang melawan sakit yang diidapnya yaitu stroke dan diabetes.
“INNALILAHI wa INNALILAHI ROZIUN. Telah ber-PULANG ayahanda TERCINTA Ust. ANTON MEDAN (Tan Kok Liong). Mohon DOA-nya, semoga AMAL IBADAH-nya di TERIMA disisi-NYA, ; dan di BUKA-kan pintu MAAF selapang2-nya untuk BELIAU apabila ada KESALAHAN. 1 OKTOBER 1957 – 15 MARET 2021,” tulis fanspage H. ANTON MEDAN (Imam Besar PITI) di Facebook, Senin.
“Semoga Amal ibadahnya di terima dan Mendapatkan tempat yg layak di SisiNya..
Aamiin Ya Robbal’alamin… ?,” pesan yang beredar di WhatsApp.
“Innalillahi wa inna ilaihi roji’un. Turut berdukacita, semoga diampuni segala kesalahannya dan diterima segala amal ibadahnya oleh Allah SWT,” tulis warganet di Facebook.
“Ust .H Anton Medan adalah CONTOH TAULADAN , . .dialah orang yg tlh merubah jalan hidupnya dari yg tidak baik menjadi sangat baik atau Husnul Khotimah , smoga Allah SWT memberi balasan yg berlipat ganda dan ditempatkan di tempat yg sebaik – baiknya . Amin ya robbal ‘alamin,” tulis akun Muhammad Nur.
Diketahui, Anton Medan kelahiran Tebing Tinggi, Sumatera Utara pada 10 Oktober 1957. Ia menjadi mualaf sejak tahun 1992. Muhammad Ramdhan Effendi merupakan nama Islamnya. Anton Medan mendirikan rumah ibadah yang diberi nama Masjid Jami’ Tan Hok Liang di areal Pondok Pesantren At-Ta’ibin, Pondok Rajeg, Cibinong, Bogor.
Anton Medan merupakan tokoh PITI. Sebelum menjadi mubalig, ia telah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia sebagai preman kelas kakap.
Menurut Wikipedia, Anton Medan (lahir dengan nama Tan Hok Liang) menjadi Ketua PITI sejak 2012. Ia memeluk agama Islam sejak 1992, lalu mendirikan rumah ibadah yang diberi nama Masjid Jami’ Tan Hok Liang. Banyak tuduhan yang diarahkan padanya seputar keterlibatannya dalam kerusuhan Mei 1998. Dia juga pernah masuk penjara sewaktu masih menjadi perampok dan bandar judi. Anton mengaku dirinya semula merupakan penganut agama Buddha, lalu beralih ke Kristen dan akhirnya Islam.*