Hidayatullah.com—Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan mempertimbangkan rekomendasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait vaksinasi Covid-19 di malam hari saat bulan Ramadhan. Juru bicara Vaksinasi Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengatakan pihaknya akan mendiskusikan hal ini lebih jauh ke pemerintah.
Nadia mengaku saat ini Kemenkes tengah mempersiapkan standar operasional prosedur (SOP) untuk program vaksinasi di malam hari. Nadia mengatakan pihaknya ingin memastikan agenda vaksinasi dapat berjalan lancar dan tidak menimbulkan kerumunan baik di siang atau malam hari.
“Kita akan diskusikan dan mematangkan peraturannya lebih lanjut,” kata Nadia dalam diskusi virtual bertajuk āPeta Jalan Menuju Herd Immunityā Rabu (17/03/2021).
Meski begitu, Nadia melihat, terkait pelaksanaan vaksinasi Covid-19 memungkinkan masih dilaksanakan pada siang hari di bulan Ramadhan. “Karena di bulan Ramadhan umat Islam pada malam hari bukannya tidak melakukan aktivitas apa pun kan, mereka tetap melakukan ibadah,” ujarnya.
Lebih lanjut, Nadia mengatakan, apabila vaksinasi Covid-19 dilaksanakan pada malam hari, maka perlu memperhatikan aspek visibilitas pelaksanaannya. “Ini kembali lagi kita lihat, artinya visibilitas dan sebagainya tapi itu memungkinkan,” ujar dia.
Sebelumnya diberitakan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) memberikan tiga rekomendasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19 pada bulan Ramadhan.
Rekomendasi pertama, pemerintah dapat melakukan vaksinasi Covid-19 saat bulan Ramadhan untuk mencegah penularan wabah Covid-19 dengan memperhatikan kondisi umat Islam yang sedang berpuasa.
“Rekomendasi kedua, pemerintah dapat melakukan vaksinasi Covid-19 pada malam hari di bulan Ramadhan terhadap umat Islam yang siangnya berpuasa,” Ketua Komisi Bidang Fatwa MUI, dikutip dari siaran pers pada Rabu (17/03/2021).
Pertimbangan vaksinasi dilakukan siang hari karena dikhawatirkan menyebabkan bahaya akibat lemahnya kondisi fisik. Rekomendasi ketiga, umat Islam wajib berpartisipasi dalam program vaksinasi Covid-19 yang dilaksanakan oleh pemerintah untuk mewujudkan kekebalan kelompok dan terbebas dari wabah Covid-19.*