Hidayatullah.com–Semakin maraknya upaya mengganggu integrasi Indonesia, Netty Prasetiyani, anggota MPR RI Fraksi PKS mengajak masyarakat yang tergabung dalam organisasi Wanita PUI untuk menjadi garda terdepan dalam membangun semangat nasionalisme dan menjaga NKRI.
“Saya sangat yakin dan tidak ragu bahwa Persatuan Umat Islam (PUI) termasuk elemen bangsa yang sangat mencintai Indonesia dan tidak diragukan kiprahnya baik di bidang pendidikan maupun keumatan. Maka, saya mengajak PUI dan Wanita PUI untuk jadi yang terdepan menjaga NKRI,” kata Netty dalam acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI bersama Wanita PUI di Kota Cirebon (21/03/2021).
Indonesia sudah sejak lama hidup damai dan berdampingan dengan kebhinekaan baik suku, ras maupun agama. ”Intoleransi dan radikalisme harus kita perangi sejak dini dan dari lingkup terkecil. Salah satu upayanya adalah dengan terus menggaungkan 4 pilar ini ke seluruh elemen masyarakat,” ungkap tokoh Perempuan Jawa Barat ini.
Ketua Dewan Pakar Wanita PUI ini menegaskan bahwa Persatuan Umat Islam (PUI) adalah organisasi gerakan yang sejak dulu mencintai republik ini dan ikut serta memperjuangkan kemerdekaan.
Oleh karena itu, Netty berharap besar pada PUI dengan semangat mahabbah syi’aruna & gerakan Islam wasathon, PUI dan wanita PUI harus tampil di tingkat lokal maupun nasional dan berkontribusi pada masyarakat.
“Oleh karenanya, (wanita) PUI bisa menjadi elemen bangsa dalam mencegah racun intoleransi dan radikalisme di Indonesia”, tambah anggota MPR RI Fraksi PKS Dapil Jabar 8 ini.
Pada kesempatan ini, anggota Komisi IX DPR RI ini, mengajak secara khusus Wanita PUI untuk menjadi yang terdepan dalam melakukan upaya promotif dan preventif kesehatan dan ketahanan keluarga.
“Hak kesehatan rakyat sejatinya tanggung jawab utama pemerintah, tapi masyarakat kita masih menghadapi berbagai masalah kesehatan, seperti gizi buruk, stunting, kesulitan akses layanan kesehatan dan banyak lagi. Mari Ibu-ibu dan calon ibu dari Wanita PUI bisa bergotong royong mengedukasi dan mengkampanyekan hidup bersih dan sehat sehingga ketahanan keluarga dapat terwujud,” ujar Netty mengakhiri.*