Hidayatullah.com– Menyikapi peningkatan angka perceraian di Indonesia, Kementerian Agama mengaku lebih mengintensifkan pendidikan pra nikah, berupa kursus bagi para calon pengantin.
Hal itu agar setiap pemuda-pemudi yang akan melangsungkan pernikahan, setidak-tidaknya sudah melalui fase pendidikan singkat, untuk memperdalam dan memperluas wawasannya soal pernikahan.
“(Yaitu) tentang apa itu keluarga, apa itu reproduksi sehat, misalnya, apa itu anak, bagaimana cara mendidik anak, dan seterusnya,” jelas Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin didampingi Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag, Muhammadiyah Amin.
Hal itu ia sampaikan kepada hidayatullah.com dan wartawan lain, dalam jumpa pers usai membuka acara Rapat Koordinasi (Rakor) Penguatan Fungsi Agama dalam Pembangunan Nasional di Hotel Mercure Convention Centre Ancol, Jakarta, Jumat (11/08/2017).
Baca: Angka Perceraian Meningkat, Menteri Agama Sarankan Ikuti Seminar Pra-Nikah
Menag menambahkan, dengan program pendidikan pra nikah, Kemenag terus memperkuat Badan Penasihatan, Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (Bp4)
Lebih jauh, idealnya sekaligus ini yang diharapkan Kemenag, mereka yang mau menikah nantinya setidak-tidaknya sudah memiliki sertifikat, atau bukti bahwa mereka telah mengikuti pendidikan pra nikah tersebut.
“Sehingga siapapun di antara kita tidak bisa nikah itu begitu saja,” kata Menag dalam sambutannya pada Rakor itu.
Baca: Peceraian Tinggi, Kemenag Sebut Sukabumi Darurat Keluarga Sakinah
Selain harus punya kesiapan finansial, katakanlah begitu, imbuh Menag, tak kalah pentingnya mereka yang mau nikah juga harus punya kesiapan mental, serta kesiapan wawasan dan pemahaman.
“(Soal) untuk apa rumah tangga itu dibangun bersama, dijaga, dirawat, untuk selama-lamanya. Misalnya begitu,” paparnya.
Diberitakan hidayatullah.com sebelumnya, Menag Lukman mengatakan, angka perceraian dan kekerasan dalam rumah tangga di Indonesia terus meningkat dan memprihatinkan.
Baca: Menag Prihatin Meningkatnya Angka Perceraian dan Kekerasan Rumah Tangga
“Jumlahnya terus berubah, sangat dinamis, tentu angka-angkanya saya tidak hafal, tapi grafiknya terus meningkat,” ujarnya dalam jumpa pers itu.*