Hidayatullah.com — Pakar Hukum Universitas Al-Azhar Indonesia, Suparji Ahmad menyoroti penggunaan sarana dan prasarana atau peralatan dalam pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Menurutnya, peralatan yang digunakan harus proporsional. Peralatan yang sebenarnya tidak diperlukan tidak perlu dipergunakan.
“Kita dalam kondisi perang melawan virus. Sebaiknya tidak menggunakan yang malah menimbulkan ketakutan atau kekhawatiran,” kata Suparji dalam keterangan persnya, Selasa (06/07/2021).
Suparji juga mengingatkan Pemerintah harus menggaungkan narasi optimisme untuk bisa membangkitkan optimisme masyarakat. Tetapi narasi optimisme perlu dibarengi penegakan yang humanis.
“Sekarang semua sama-sama sedang dalam kondisi sulit. Jadi penegakan hukum, termasuk terkait PPKM harus humanis dan tidak menimbulkan resistensi di tengah masyarakat,” terangnya.
Suparji sendiri menyambut baik kebijakan PPKM Darurat ini, jelas untuk memperketat aktivitas masyarakat agar mencegah penyebaran Covid-19. Dia berharap, regulasi yang dibuat bisa benar-benar menekan penyebaran virus Corona.
“Upaya yang dilakukan pemerintah untuk meredakan penyebaran Covid-19 melalui PPKM perlu didukung. Pemerintah dan rakyat harus bersinergi melawan wabah ini,” jelasnya.
Untuk itu, Suparji mengimbau semua pihak bekerjasama untuk bisa menjalankan PPKM Darurat sebaik mungkin. “Agar kebijakan PPKM ini berhasil semua pihak harus mendukung secara nyata,” tutupnya.